Page 18 - kebudayaan
P. 18
Ada tiga cerita yang berkaitan dengan tokoh tersebut, yakni “Pasal Ini
Sila-Sila Keturunan Raja Jambi”, “Cerita Asal Tanah Pilih, Pedalaman”,
dan “Asal-Usul Daerah dan Raja-Raja Jambi”. Ketiga cerita rakyat
tersebut berbentuk legenda. Pada sebuah legenda tokoh-tokohnya
dianggap benar-benar ada dan peristiwa yang dialaminya adalah hal
yang benar-benar terjadi. Cerita rakyat ini mengisahkan penolakan
kerajaan Jambi atas kekuasaan raja-raja Jawa. Pada cerita disebutkan
di antaranya Kerajaan Mataram dan Kerajaan Majapahit. Cerita-cerita
tersebut dapat dikatakan merupakan embrio kebangsaan yang masih
bersifat kedaerahan. Cinta tanah air masih berbentuk cinta kepada
kerajaan masing-masing. Indonesia belum hadir pada masa itu.
Karya budaya dari masa lampau lainnya yang juga dibahas
dalam buku ini adalah relief Candi Prambanan. Apabila tiga karya
sebelumnya bertumpu pada aksara, karya budaya ini bertumpu pada
gambar. Semangat nasionalisme ditengarai terdapat di dalam relief.
Relief yang terdapat pada dinding Candi Prambanan mengisahkan
cerita Rama saat membebaskan Sinta dari Rahwana. Karya budaya
ini ditelisik dengan menggunakan teori arkeologi.
Selain karya budaya di masa lampau, buku ini juga memuat
analisis terhadap karya budaya masa kini berbentuk prosa dan puisi.
Analisis yang pertama dilakukan pada novel yang ditulis oleh Kwee Tek
Hoay, salah satu pengarang Tionghoa yang menulis pada masa-masa
menjelang kemerdekaan. Novel Drama di Boven Digul memberikan
gambaran tentang adanya sebuah negara ideal yang menerima semua
unsur kemasyarakatan, termasuk bangsa Tionghoa. Sementara itu,
Zonder Lentera mengisahkan kehidupan masyarakat di Hindia Be- Buku ini tidak diperjualbelikan.
landa (Indonesia saat ini). Dari kedua novel ini ditengarai gambaran
ideal sebuah negara.
Karya novel lainnya yang dibicarakan dalam buku ini adalah
Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis. Novel ini mengisahkan
perubahan sosial budaya akibat perang kemerdekaan, perlawanan
Pendahuluan: Narasi Kebangsaan ... 5