Page 14 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 14

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

                  Saudagar kaya itu tak sabar lagi. Ia ingin melamar kedua
            perempuan cantik itu. Untuk itu, ia segera kembali ke tempat
            tinggal mereka di kaki gunung.
                  Di tempat tinggalnya, sang saudagar bersama
            pengawalnya menyusun rencana pelamaran. Setelah segala
            persiapan telah ada, sang saudagar bersama pengawalnya
            kembali ke kampung. Mereka menuju rumah kepala kampung.
            Di rumah itu, kedua perempuan cantik itu berada.
                  Tiba di rumah kepala kampung, sang saudagar
            menyampaikan niatnya untuk melamar Hartini dan Susima.
            Kepala Kampung yang merupakan orang tua kedua perempuan
            cantik itu, menerima lamaran saudagar kaya itu.
                  “Saya ingin cepat menikah,” batin sang saudagar.
                  Keesokan harinya, sang saudagar memerintahkan para
            pengawalnya untuk segera mempersiapkan acara pernikahan.
            Setelah semuanya siap, acara pernikahan sang saudagar dan
            kedua wanita cantik itu dilaksanakan dengan sangat meriah.
            Warga kampung ikut memeriahkan pesta perkawinan itu.
                  Tengah malam, acara pesta selesai. Sang saudagar lantas
            mengajak Hartini dan Susima ke kaki gunung. Di situ, sang
            saudagar selama ini bertempat tinggal.
                  Dari hari ke hari, kehidupan rumah tangga sang saudagar
            berjalan aman, rukun, dan bahagia. Tiada perselisihan di
            antara mereka walau mempunyai dua istri. Kehidupan sang
            saudagar diliputi sejuta kebahagiaan.

                  Saat duduk santai di kaki gunung, sang saudagar
            memanggil kedua istrinya.
                  “Wahai istriku, temani saya di sini. Kita menikmati
            indahnya pemandangan sekitar pegunungan ini.”
                  Seiring berjalannya waktu, saudagar kaya itu merasa
            ada yang aneh dengan pada sikap kedua istrinya.


                                        3                                                                              3
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19