Page 16 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 16
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
Melihat kejadian itu, para pengawal sang saudagar
terheran-heran. Mereka ketakutan karena di depan mereka
telah berdiri tiga ular siluman. Tanpa menunggu komando,
para pengawal itu lari terbirit-birit meninggalkan gua di kaki
gunung itu.
Setelah kepergian para pengawal, tinggallah ketiga
siluman ular itu. Ketiganya menjadi penghuni gua di kaki
gunung itu.
Beberapa tahun kemudian, seorang anak bernama
Dula pergi ke gunung tersebut. Ia hendak mencari kayu yang
akan dijual ke kota. Ketika mencari kayu, Dula melihat ketiga
siluman ular tersebut. Dula terkejut dan ketakutan. Sontak ia
berteriak minta tolong.
“Tolong… tolong…!”
Tak seorang pun yang mendengar teriakan Dula.
Ketiga ular siluman itu menerkam Dula. Tubuh Dula
dililit oleh ketiga ular siluman itu. Saat tubuh Dula melemah,
tubuh Dula diseret ke dalam gua tempat tinggal ketiga ular
siluman itu. Dula dianggap telah mengganggu tempat tinggal
para ular siluman.
Setelah beberapa hari tak kunjung pulang ke rumah,
sang kakek memutuskan untuk mencari cucunya. Sang kakek
berjalan menyusuri gunung untuk mencari cucunya.
“Dula…. Dula….!” panggil kakeknya. “Di mana kau
Nak? Mari kita pulang!”
Karena tidak menemukan cucunya, sang Kakek
menangis sambil berteriak-teriak memanggil cucunya.
“Di mana kau cucuku? Pulanglah!”
Sang kakek terus memanggil cucunya. Berkali-kali sang
kakek memanggil-manggil nama cucunya. Suara sang kakek
membahana ke seantero kaki gunung.
5 5