Page 15 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 15
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
Pada suatu malam, sang saudagar telah tertidur lelap.
Kedua istrinya masuk ke kamar dan mendekati sang saudagar.
Ketika sang saudagar terbangun dari tidurnya, ia terkejut
melihat kedua istrinya berubah wujud menjadi seekor ular.
Sang saudagar sangat ketakutan.
“Kenapa kalian berada di sini?” tanya sang saudagar
dengan penuh ketakutan.
“Kami adalah siluman ular penunggu gua ini,” sahut
kedua siluman ular itu dengan tegas. “Kami ini istrimu. Kami
seekor ular.”
Saudagar itu sangat ketakutan. Ia tidak menyangka
kalau kedua perempuan cantik yang dinikahinya adalah dua
siluman ular.
“Tolong… tolong… tolong!” teriak saudagar sekuat
tenaga. “Adakah orang di luar sana?”
“Ada apa juragan? Apa yang terjadi padamu?” kata
para pengawalnya. Tempat itu yang tadi sepi berubah ramai
dipenuhi para pengawal sang saudagar.
Belum sempat menjawab pertanyaan pengawalnya, tiba-
tiba terlihat kedua ular siluman menerkam sang saudagar. Kedua
ular siluman itu marah kepada sang saudagar. Ular siluman itu
menganggap sang saudagar telah mengganggu tempatnya. Gua
yang ada di kaki gunung itu adalah rumah ular siluman.
Tubuh sang saudagar semakin melemah tak berdaya.
Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Gigi-gigi ular siluman masih
menancap di leher sang saudagar. Darah menetes dari luka
gigitan ular siluman.
Ketika tubuh sang saudagar melemah, tiba-tiba terjadi
keanehan pada tubuh sang saudagar. Tubuh sang saudagar
yang tak berdaya berubah wujud menyerupai manusia ular.
Sang saudagar malah tampak seperti wujud siluman ular.
4 4