Page 21 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 21
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
Apabila kau sembuh, biarkanlah saya untuk melanjutkan
pengembaraan. Masih banyak orang di luar sana yang
membutuhkan pertolonganku.”
“Saya terima permintaanmu,” jawab burung Garuda.
Burung Garuda sungguh terharu. Ia tidak menyangka
akan ada orang yang bersedia merawatnya hingga sembuh.
Pengembara itu bahkan tidak meminta imbalan apapun.
“Apabila saya sembuh, saya akan memberimu hadiah,”
janji burung Garuda di dalam hati.
Pengembara itu mulai merawat dan mengobati luka
burung Garuda. Dengan modal ilmu pengobatan, pengembara
itu mencari dan mengumpulkan daun, buah, dan akar
tanaman liar. Bahan-bahan itu diramu menjadi obat-obatan.
Setelah menjadi obat, ramuan itu ditempelkan pada luka-luka
burung Garuda.
Begitu setiap hari pengembara itu merawat burung
Garuda. Ia mengobati dan merawat burung itu sepenuh hati.
Tiada rasa takutnya terhadap burung yang bertubuh besar itu. Ia
telah berjanji untuk mengobati hingga burung itu kembali sehat.
Setelah sekian lama diobati, akhirnya luka-luka pada
sayap burung itu sembuh. Bukan main gembiranya. Segera ia
berkata kepada pengembara itu.
“Hai Si Pengembara, saya ucapkan terima kasih atas
pertolonganmu. Engkau berusahan merawat dan mengobati
lukaku. Kini lukaku telah sembuh. Saya akan menepati janjiku.
Mintalah apa yang kau inginkan dariku.”
“Wahai burung yang perkasa, maafkanlah saya! Saya
tahu engkau pasti akan menepati janjimu. Namun saya tidak
mengharapkan imbalan darimu. Saya ikhlas membantumu.”
Pengembara itu meminta izin untuk melanjutkan
pengembaraannya. Setelah pengembara berlalu, burung
10 10