Page 26 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 26

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

            teriak nakhoda kapal dengan kata-kata yang terbata-bata.

                  “Segera siapkan tombak untuk melawan elang ganas itu.
            Saatnya menyerang. Panaskan tombak agar dapat membakar
            sayap elang itu,” lanjut nakhoda kapal.

                  “Baik,  Tuan,” jawab seluruh anak buah kapalnya
            serentak.
                  Semua anak buah kapal segera mempersiapkan diri.
            Mereka memegang tombak, parang, dan benda apa saja yang
            dapat dipakai untuk melawan elang raksasa. Di mata mereka,
            tampak kekhawatiran karena tak ingin  menjadi korban
            santapan elang raksasa itu.

                  “Kita sudah mendekati Negeri Tifu. Semua bersiaga di
            geladak!” perintah nakhoda kapal.” Tunggu komando dari
            saya! Jangan bergerak sebelum saya memberi perintah!” teriak
            nakhoda kembali.
                  Para anak buah kapal makin cemas. Negeri Tifu
            semakin dekat. Bayangan elang raksasa yang ganas melintas
            di atas kepala mereka. Tangan mereka terasa bergetar, badan
            terasa lemas, kaki-kaki mereka terasa lunglai, dan napas anak
            buah kapal itu turun-naik tidak beraturan.
                  Dari gunung Garuda, elang raksasa melihat sebuah
            kapal yang mulai mendekati pesisir pantai. Mata besar nan
            tajam dari elang raksasa langsung menatap tajam ke seisi kapal.
            Walau dari jauh, elang raksasa melihat sejumlah manusia yang
            berdiri di atas geladak kapal.

                  “Haaa… haaa... haaa… Kami akan memakan kalian,”
            kata elang raksasa.
                  Sesaat kemudian, kedua elang raksasa itu terbang
            menuju kapal dengan sangat cepat. Lengkingannya terdengar
            keras ke seluruh Negeri Tifu. Sangat menakutkan. Kedua elang
            raksasa itu mengobrak-abrik seisi kapal. Sayapnya yang lebar



                                       15                                                                              15
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31