Page 31 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 31

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

                  Selama beberapa jam, warga ingin berlama-lama di dalam
            kolam. Bahkan ada warga yang berniat untuk tinggal di dekat
            kolam. Kolam itu benar-benar telah menolong hidup mereka.
            Sayangnya, ada warga membuang kotoran di dalam kolam.
            Ada pula yang perbuatannya melanggar norma-norma agama.
            Perbuatan itu akhirnya mengganggu sang penunggu gua.
                  Suatu ketika, seorang lelaki tua bernama Bapa Goa
            Buton, bermimpi bertemu dengan seorang putri yang sangat
            cantik. Kulit putri itu putih dan bersih. Tubuhnya tinggi dan
            seksi. Wajahnya cantik seolah terpancar cahaya. Putri cantik
            itu memakai pakaian berwarna putih berkilau. Rambutnya
            tertutup kerudung. Di kepalanya, bertengger sebuah mahkota
            yang sangat indah.
                  Konon, dialah sosok Air Putri. Putri yang menjaga gua
            sekaligus kolam. Ia telah berabad-abad di tempat tersebut.
            Tidak ada warga yang tahu asal-usul dan bagaimana sampai
            putri bermahkota itu menjadi penjaga gua dan kolam tersebut.
                  Di dalam mimpi lelaki tua itu, Air Putri berpesan,
            “Janganlah kalian rusak gua ini! Jangan cemari air kolam
            ini! Air ini adalah milikku. Saya melindungi kalian. Saya
            mengizinkan kalian meminum airku. Kalian boleh mandi di
            sini, tetapi jangan berbuat yang tidak baik di tempat ini!”
                  “Ingatlah, kolam itu adalah tempat permandianku!”
            Putri cantik itu berkata dengan suara datar. Telunjuknya
            mengarah ke kolam yang berada di sisi kirinya.
                  Bapa Goa Buton tidak berkata-kata. Ia serius mendengar
            kata-kata penjaga gua itu. Sesekali, ia manggut-manggut tanda
            setuju akan pesan Air Putri.
                  “Lihatlah kolam kecil ini! Ini adalah tempat berwuduku.
            Tidak saya izinkan seorangpun untuk mengotorinya!” lanjut
            Air Putri.



                                       20                                                                              20
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36