Page 30 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 30
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
Warga yang bersembunyi di dalam gua mulai dilanda
kelaparan. Tenggorokan kering, perut keroncongan.
Beberapa warga pergi mencari makanan di dalam gua. Seisi
gua dikelilingi. Akan tetapi, tidak terlihat tanda-tanda ada
makanan atau minuman di dalam gua. Mereka mulai putus
asa.
Tiba-tiba, pemuda bernama Umar menemukan dua
buah kolam air di salah satu sisi gua. Dua buah kolam itu
letaknya berdekatan. Kolam di sebelah kiri berukuran lebih
besar dari kolam sebelahnya. Airnya jernih. Kolam di sebelah
kanan terlihat lebih kecil, tetapi airnya lebih jernih dan lebih
sejuk daripada air kolam yang ada di sebelah kiri.
Pemuda bernama Umar itu langsung minum air itu
sepuas-puasnya. Tenggorokannya yang semula telah kering,
kini kembali segar. Lelaki itu juga melompat ke dalam kolam.
Ia merendam tubuhnya agar kembali segar-bugar.
Saat Umar sedang melepas dahaga di kolam itu,
terdengar warga memanggil namanya.
“Umar,,, Umar! Kamu di mana?” teriak warga.
“Di sini. Saya di sini!” jawab Umar. Warga belum
melihat Umar karena tempat itu agak gelap.
“Lihatlah! Saya di sini. Saya menemukan kolam
air,” teriak Umar sambil memanggil warga. Berbondong-
bondonglah warga ke tempat Umar.
“Ajak semua orang ke sini! Mereka haus. Air ini segar
sekali,” kata Umar.
Tak berselang lama, datanglah semua orang yang ada di
dalam gua itu. Semuanya minum dengan sepuasnya. Mereka
melepas dahaga yang sekian hari menahan haus. Mereka
juga mandi di kolam itu. ada yang merendam tubuh. Mereka
bercengkerama satu sama lain. Terdengar gelak tawa bahagia.
19 19