Page 29 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 29
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
AIR PUTRI SANG PENJAGA
Parida, S.Pd.
i Pulau Buru, terdapat sebuah kampung bernama
DJikubesar. Di pesisir pantai kampung itu, terdapat
sebuah gua. Konon pada masa penjajahan, Belanda berkali-kali
menjatuhkan bom di kampung itu. Asap hitam menggumpal
bagaikan kabut. Dentuman bom yang menggelegar membuat
masyarakat seketika berhamburan untuk mencari tempat
berlindung. Keadaan sangat mencekam.
“Semuanya, cepat lari ke dalam gua itu!” teriak salah
seorang tetua kampung sambil menunjuk gua di pinggir
pantai. Serentak, semua orang berlari menuju gua. Orang tua
hingga anak-anak, semuanya menyelamatkan diri ke dalam
gua itu.
Gua di pinggir pantai itu cukup luas. Bagian depan
tampak seperti mulut gua. Ruangan itu cukup terang. Bagian
dalam seperti lorong yang sempit. Posisinya berada di sisi kiri
bagian dalam gua. Ruangan sempit itu gelap gulita. Orang
harus berjongkok untuk bisa melintasi tempat itu.
Hari berganti hari. Warga berani keluar dari gua. Mereka
memilih tetap bersembunyi. Di luar gua, Belanda terus mencari
mereka. Hutan dan tebing didatangi oleh Belanda untuk
menangkap warga yang bersembunyi. Walau begitu, Belanda
tetap tidak menemukan tempat persembunyian warga.
18 18