Page 28 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 28

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

                  Kedua elang raksasa itu melengking panjang tanda
            hendak meninggalkan kapal saudagar. Lengkingannya yang
            panjang dan keras memekikkan telinga. Mereka terbang tinggi
            meninggalkan kapal dan kembali menuju gunung Garuda.
                  Sebelum mencapai Gunung Garuda, tenaga kedua
            elang raksasa itu habis sehingga keduanya terjatuh ke pantai
            Negeri Tifu. Elang raksasa itu sekarat. Matanya terlihat sayup.
            Sayapnya tidak bisa lagi digerakkan. Lengkingannya juga
            menjadi melemah. Sesaat kemudian kedua elang raksasa tewas
            kehabisan darah.
                  Beberapa waktu kemudian, pantai tempat jatuhnya
            kedua elang raksasa itu berubah menjadi gundukan pasir
            putih.  Sebidang  pasir  putih  dan  halus  menyembul  tatkala
            air laut sedang surut. Masyarakat Negeri Tifu menyebutnya
            sebagai tanifal. Di tengah  tanifal, terdapat dua buah batu
            besar yang ditumbuhi semak-belukar. Kedua batu itu diyakini
            sebagai sepasang mata elang raksasa. Lama-kelamaan, kedua
            batu besar yang ditumbuhi semak-belukar itu membentuk
            kedua pulau yang indah.
                  Kini, di sekitar tanifal, terdapat banyak burung elang.
            Hingga saat ini masyarakat setempat juga mempercayai
            bahwa masih terdapat burung elang yang dianggap sebagai
            keturunan dari kedua burung elang raksasa.



















                                       17                                                                              17
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33