Page 22 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 22

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

            Garuda berusaha keluar dari dalam gua. Ia mencakar-cakar
            mulut gua agar menjadi lebar. Hal itu dilakukannya berulang
            kali.
                  Beberapa  bulan  kemudian,  burung  Garuda  akhirnya
            dapat keluar dari dalam gua. Ia merasa sangat senang dan
            gembira kembali berada di tempat terbuka. Selama bertahun-
            tahun,  ia terkurung  di  dalam  gua  yang  gelap  dan  sempit.
            Karena terlalu gembira, burung itu lupa kalau dulu ia pernah
            mengalami kecelakaan yang menyebabkan kedua sayapnya
            patah.
                  Di depan gua, burung raksasa itu berusaha untuk
            terbang. Berkali-kali dia mencoba, tetapi selalu gagal. Dia
            kecewa karena tidak dapat terbang. Akhirnya, dia berjalan
            kembali masuk ke dalam gua.

                  Beberapa  waktu  kemudian, pengembara  yang  pernah
            merawat burung Garuda kembali melintasi depan mulut
            gua. Dia datang untuk melihat keadaan burung Garuda.
            Sesampainya di dalam gua, dia terkejut melihat burung Garuda
            terbaring lemah. Ternyata burung Garuda sedang sakit.
                  Pengembara itu berusaha mengobati burung itu untuk
            kedua kalinya. Namun usahanya itu tidak berhasil. Beberapa
            bulan kemudian, burung Garuda mati. Sebelum mati, sempat
            mengucapkan sesuatu kepada pengembara itu.
                  “Hai Pengembara, apabila saya mati, ambillah seluruh
            bulu sayapku! Taburkanlah di atas tanah! Suatu saat nanti akan
            tumbuh pohon yang sangat indah. Kau dapat manfaatkan
            untuk bahan obat-obatan, untuk membantu orang-orang sakit
            yang membutuhkan pertolongan.”
                  Pengembara itu terdiam. Ia tidak bisa berbuat apa-
            apa lagi. Mendengar pesan burung Garuda, pengembara itu
            semakin sedih.



                                       11                                                                              11
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27