Page 211 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 211

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

                  Kepala Desa Kayeli adalah salah satu tokoh yang baik dan
            disegani oleh masyarakat. Orangnya ramah, dermawan, dan
            selalu memperhatikan kemajuan desa. Suatu hari kepala desa
            bertanya kepada ibu-ibu yang sering belanja di warungnya.
                  “Ibu-ibu, andai ada bantuan dari pemerintah untuk desa
            kita ini, kira-kira kalian mau bantuan seperti apa? Tentunya
            untuk kemajuan desa ini,” ucap Pak Desa.
                  “Listrik saja Pak Desa,” serentak ibu-ibu menjawab
            dengan lantang.
                  “Jika di desa ini sudah ada listrik, pasti anak-anak akan
            semangat belajar,” sahut seorang ibu lainnya.

                  “Ya, semoga pemerintah mau mendengar dan
            menyetujui keinginan kita,” lanjut Pak Desa optimis.

                   “Amin!” balas mereka.
                  Akhirnya sambil tersenyum Pak Desa meninggalkan
            kerumunan  ibu-ibu  yang  masih  melanjutkan  pembahasan
            tentang bantuan pemerintah. Mereka terlihat antusias. Listrik
            merupakan kebutuhan yang sangat mendesak di desa itu.

                  Suasana di Desa Kayeli sangat asri. Di hamparan alam
            yang luas membentang gunung hijau yang tinggi, udara yang
            sangat sejuk dan jauh dari polusi udara dan lingkungan.
            Masyarakat desa tersebut sehari-hari bekerja sebagai petani
            dan nelayan. Mereka hidup berdampingan dan saling gotong
            royong. Masyarakat di Desa Kayeli seperti layaknya keluarga,
            saling menyayangi dan membantu satu sama lain. Desa pun
            terasa aman, damai, dan tenteram.
                  Suatu hari, Desa Kayeli diguyur hujan lebat dalam waktu
            yang lama. Akibatnya air sungai mulai meluap. Pak desa pun
            mengimbau kepada semua masyarakat agar selalu waspada.
            Kondisi air di sungai yang makin meninggi, akhirnya Pak desa
            memerintahkan marinyu menghadap kepadanya.



                                       200                                                                            200
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216