Page 207 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 207

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

                  Kedua burung elang raksasa itu biasanya memangsa
            hewan mamalia kecil seperti tikus, tupai, dan ayam terkadang
            juga ikan dan udang menjadi mangsanya. Jika mereka tidak
            mendapat mangsa binatang atau hewan, manusia pun bisa
            menjadi sasarannya. Sehingga penduduk di sekitar sangat
            ketakutan apabila telah mendengar suara burung raksasa
            tersebut.
                  Apabila mereka mendengar lengkingan burung raksasa
            dari kejauhan, dengan segera penduduk sekitar mulai masuk
            rumah dan bersembunyi. Mereka takut menjadi mangsa dari
            burung raksasa tersebut.

                  Suatu hari, karena persediaan makanan burung raksasa
            menipis, induk burung raksasa pergi mencari makan. Anaknya
            menunggu di sarang. Ketika sedang berburu, induk burung
            raksasa menabrak gunung. Dia kemudian terkulai lemas tak
            sadarkan diri.
                  Ketika peristiwa itu terjadi, ada seorang petani tua
            bernama La Dirman sedang makan bersama cucunya di hutan.
            Mereka sedang menyantap makan siang di bawah pohon yang
            rindang.
                  “Cucuku, ayo kita makan bekal ini!” kata La Dirman
            kepada cucunya.
                  “Baik, Kek!” jawab sang cucu.

                  “Braaaaak, Braaaaaaak, Braaaaaak…” suara benturan
            yang sangat keras dan dibarengi dengan suara rintihan
            kesakitan terdengar. Suara tersebut mengagetkan La Dirman
            dan cucunya. Tanpa berpikir panjang, La Dirman dan cucunya
            berlari menuju sumber suara itu.
                  Dari kejauhan mereka melihat seekor burung raksasa
            sedang merintih kesakitan. Mereka tidak berani mendekat.





                                       196                                                                            196
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212