Page 251 - Pendidikan-Agama-Islam-dan-Budi-Pekerti-Kelas-9
P. 251

Gambar 11.14. Ketupat merupakan makanan
                                            khas lebaran
                                            Sumber: upload.wikimedia.org
                                d.  Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta
                                      Tradisi  Sekaten  dilaksanakan  setiap  tahun  di  Keraton  Surakarta
                                   Jawa  Tengah  dan  Keraton  Yogyakarta.  Tradisi  ini  dilaksanakan  dan
                                   dilestarikan sebagai wujud mengenang jasa-jasa para Walisongo yang
                                   telah berhasil menyebarkan Islam di tanah Jawa. Peringatan yang lazim
                                   dinamai Maulud Nabi itu, oleh para wali disebut Sekaten, yang berasal
                                   dari kata Syahadatain (dua kalimat Syahadat). Tradisi ini sebagai sarana
                                   penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan
                                   Bonang.  Dahulu  setiap  kali  Sunan  Bonang  membunyikan  gamelan
                                   diselingi dengan lagu-lagu yang berisi ajaran agama Islam serta setiap
                                   pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain.
                                      Jadi, Sekaten diadakan untuk melestarikan tradisi para wali dalam
                                   memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw. Sebagai tuntunan bagi
                                   umat manusia, diharapkan masyarakat yang datang ke Sekaten juga
                                   mempunyai  motivasi  untuk  mendapatkan  berkah  dan  meneladani
                                   Nabi Muhammad saw.
                                      Dalam  upacara  Sekaten  tersebut  disuguhkan  gamelan  pusaka
                                   peninggalan dinasti Majapahit yang telah dibawa ke Demak. Suguhan
                                   ini sebagai pertanda bahwa dalam berdakwah para wali mengemasnya
                                   dengan menjalin kedekatan kepada msyarakat.

                                e.  Grebeg
                                      Tradisi  untuk  mengiringi  para  raja  atau  pembesar  kerajaan.
                                   Grebeg  pertama  kali  diselenggarakan  oleh  keraton Yogyakarta  oleh
                                   Sultan  Hamengkubuwana  ke-1.  Grebeg  dilaksanakan  saat  Sultan
                                   memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek
                                   di Yogyakarta di selenggarakan 3 tahun sekali yaitu: pertama grebek
                                   pasa-syawal  diadakan  setiap  tanggal  1  Syawal  bertujuan  untuk
                                   menghormati Bulan Ramadhan dan Lailatul Qadr, kedua grebeg besar,
                                   diadakan  setiap  tanggal  10  dzulhijjah  untuk  merayakan  hari  raya






                                             Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 243
   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256