Page 61 - Pendidikan-Agama-Islam-dan-Budi-Pekerti-Kelas-9
P. 61
Bandingkan cerita di atas dengan dengan contoh perbuatan tidak
ju
ju
jujur berikut ini!i!
ju
ju ju r be r r i i k u t in i!
in
t
ju
be
r
u
k
ju
ju
ju
ju
Cakil Kena Batunya
Seorang anak yang bernama Cakil berpura-pura jatuh ketika naik sepeda.
Lalu dia dengan suara yang keras meminta tolong, “Aduh... tolong, tolong,
tolong!”
Orang-orang yang ada di sekitarnya lari
tergopoh-gopoh hendak menolongnya.
Namun begitu orang-orang sudah
mendekat, Cakil berdiri sambil berkata, “Ha
ha ha, kasian deh, kalian kena tipu.” Cakil
lalu bangun dan mengayuh sepedanya
dengan cepat. Melihat tingkahnya, orang-
orang itu menggeleng-gelengkan kepala
dan jengkel sekali.
Sebaliknya, Cakil mengayuh sepedanya
Gambar 3.10
sambil tertawa dan merasa puas karena Sumber: Kemdikbud.
hari itu sudah berhasil menipu banyak
orang.
Pada hari berikutnya, Cakil ingin melakukan hal serupa. Ia berpura-pura
jatuh lalu meronta-ronta. Namun orang-orang tidak mau menolongnya.
Cakil tidak kurang akal, ia meronta semakin keras sambil berusaha
mengeluarkan air matanya, “Tolong-tolong... kali ini aku jatuh beneran,
hua.. huaa.....”
Salah seorang lalu menengok dan merasa kasihan. Lalu ia berkata, “Hei,
benar anak itu jatuh. Mari kita tolong dia!” Lalu orang-orang itu mendekat
hendak menolong Cakil yang jatuh dari sepeda.”
Namun begitu orang-orang sudah mendekat, Cakil cepat-cepat berdiri
sambil berkata, “Ha ha ha, kasian deh, kalian kena tipu lagi.” Cakil lalu
mengayuh sepedanya dengan cepat. Melihat tingkahnya, orang-orang itu
kembali menggeleng-gelengkan kepala dan jengkel sekali.
Pada hari berikutnya, Cakil mengayuh sepeda dengan kencang. Karena
tidak hati-hati, kali ini ia benar-benar jatuh. Ia lalu merintih dan meronta
karena kesakitan. orang-orang yang melihatnya tidak mau menolongnya.
Salah seorang lalu menengok dan berkata, “Teman-teman ini anak yang
telah dua kali menipu kita. Pasti kali ini dia hendak menipu lagi. Mari kita
tinggalkan dia, dari pada kita dibuat malu lagi.” Lalu orang-orang pergi
karena menyangka Cakil menipu mereka lagi. Sementara Cakil merintih,
meronta, dan menyesali perbuatannya. Kali ini ia kena batunya. Ia menuai
kebohongan yang selama ini ia tanam.
Sumber: Penulis
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 53