Page 103 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 103

20  J. van Baal (1909-1992)


               Jan van Baal (1909-1992) adalah seorang pegawai pemerintah dan antropolog budaya. Minat
               utamanya adalah Nieuw-Guinea (Guinea-Baru). Ia menulis disertasi (Amsterdam 1934)
               berjudul Godsdienst en samenleving in Nederlandsch Zuid-Nieuw-Guinea (Agama dan
               masyarakat di wilayah Belanda Guinea-Baru Selatan). Ia kemudian bekerja selama dua tahun
               sebagai controleur (pengawas) di Afdeling Zuid Nieuw-Guinea (Bagian / Kantor Wilayah
               Guinea-Baru Selatan) pada tahun 1936-1938. Pada tahun 1950 ia menjadi kepala Kantoor
               voor Bevolkingszaken (Kantor Urusan Penduduk) sampai tahun 1952, yang pendiriannya
               sangat ia perjuangkan. Jan van Baal menjadi gubernur Nieuw-Guinea selama lima tahun
               (1953-1958).

               Sebagai pengawas muda, ia dihadapkan dengan beberapa dampak yang drastis dari
               pemerintahan kolonial dan para misionaris terhadap rakyat yang tinggal di wilayahnya, yaitu
               suku Marind Anim. Larangan memenggal kepala musuh diberlakukan, sehingga dengan
               begitu upacara ritual dan pesta-pesta yang berkaitan dengan kegiatan itu menjadi hilang.
                                                                                              38
               Tindakan-tindakan yang diambil untuk memerangi penyakit venerisch granuloom  yang
               banyak ditemukan pada masyarakat, menyebabkan ditutupnya mannen- en jongenshuizen
               (rumah laki-laki dan anak laki-laki). Dengan diperkenalkannya alat besi seperti kapak baja,
               maka pembagian kerja tradisional antara laki-laki dan perempuan berubah secara drastis. Ada
               beberapa penyakit baru merebak yang banyak memakan korban, misalnya epidemi influenza
               tahun 1918. Perubahan budaya ini yang terutama terjadi di kalangan laki-laki Marind Anim
               menimbulkan gejala depresi dan tumbuhnya kesadaran mengenai kesia-siaan hidup. Sikap
               hidup yang negatif itu terwujud dalam voortsplantingspatroon (pola berkembang biak)
               mereka. Van Baal percaya bahwa pemerintah dan misionaris harus mencoba membantu
               memulihkan masalah menurunnya perkembangbiakan itu melalui pendidikan dan berbagai
               kegiatan sosial yang baru.

               Pada jilid pertama dari buku memoarnya Ontglipt verleden (Masa lalu yang lepas) berjudul
               Indisch bestuursambtenaar in vrede en oorlog (Pegawai pemerintah Hindia dalam kedamaian
               dan peperangan) (1986), Van Baal memberikan banyak perhatian terhadap tema tersebut.
               Dalam hal itu ia mendasarkan diri pada tulisannya yang diterbitkan pada tahun 1939 ‘De
               bevolking van Zuid-Nieuw-Guinea onder Nederlands bestuur: 36 jaren’ (Populasi Guinea-
               Baru Selatan di bawah pemerintahan Belanda: 36 tahun). Untuk tulisan itu ia menggunakan
               arsip dari kantor pemerintahan di Merauke. Arsipnya sendiri hanya berisi beberapa landasan
               tentang permasalahan itu dalam bentuk data statistik dan catatan demografi yang berkaitan
               dengan beberapa kampung di wilayah jabatannya .

               Arsip Van Baal berisi dua laporan dari Nederlandsche Commissie voor Internationale
               Natuurbescherming (Komisi Belanda untuk Perlindungan Alam Internasional), yang pada


               38
                 Sejenis penyakit kelamin yang sangat menular.
               102
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108