Page 58 - Negara Kolonial 1854-1942. Panduan penelitian arsip kementerian urusan tanah jajahan. Kepulauan nusantara
P. 58

7      J.F.R.S. van den Bossche (1819-1889)


               Jules Félicien Romain Stanislas van den Bossche (1819-1889) tumbuh di Hindia dan memilih
               berkarir di Corps Binnenlands Bestuur / BB (Korps Pemerintahan Dalam Negeri). Pada tahun
               1845 ia menjadi pengawas di Dataran Tinggi Padang (Pesisir Barat Sumatra), di mana ia
               beberapa tahun sebelumnya sebagai tentara KNIL berperang melawan para pemberontak.
               Pengangkatannya sebagai asisten-residen di daerah itu menyusul pada tahun 1852. Tiga tahun
               kemudian ia meninggalkan Hindia dan pada tahun 1859 ia kembali lagi. Kemudian ia
               berturut-turut menjadi residen Bangka (1859-1861), residen Besuki (1861-1862), dan
               gubernur Pesisir / Pantai Sumatra Barat (1862-1869). Keanggotaannya di Raad van Indië
               (Dewan Hindia) menjadi puncak karir jabatannya (1869-1871). Dewan itu memberikan advis
               kepada gubernur-jenderal dan juga memiliki kewenangan ikut mengatur. Di dalam peraturan
               itu ada dua anggota dewan yang berasal dari korps BB: satu untuk Jawa dan satu untuk
               Wilayah Luar Jawa dan Madura.

               Van den Bossche memulai karirnya pada masa Cultuurstelsel (Sistem Tanam Paksa). Ia turut
               campur dengan budidaya padi dan kopi, sewa tanah, aparat pemerintahan pribumi, dan
               keadaan kesehatan masyarakat. Dari arsipnya ternyata bahwa ia memiliki banyak perhatian
               terhadap adat, tata susila dan kebiasaan di Sumatra, legenda, syair, dan pelbagai sejarah
               keturunan raja-raja. Ia adalah anggota dari Bataviaasch Genootschap van Kunsten en
               Wetenschappen (Ikatan Kesenian dan Ilmu Pengetahuan Batavia) dan menyumbang ke
               lembaga ini antara lain bermacam model perahu dan rumah Bangka. Banyak berkas tertulis
               dalam bahasa Melayu dan Arab.

               Sebagai gubernur Pesisir Barat Sumatra bersama dengan mr. T.H. der Kinderen ia
               mempersiapkan ordonansi umum perihal hukum. Ahli hukum Der Kinderen pada tahun 1863
               diangkat menjadi komisaris pemerintah dengan tugas melakukan reorganisasi sistem hukum
               di Buitenwesten (Wilayah Luar Jawa dan Madura). Ia mulai dengan daerah terpenting, daerah
               jabatan dari Van den Bossche. Kedua pegawai pemerintah itu dalam melaksanakan
               pekerjaannya harus memperhatikan apa yang disebut dengan Lange Plakkaat (Plakat
               Panjang), yang dinyatakan pada tahun 1833 ketika Pesisir Barat didudukkan di bawah
               pemerintahan-langsung. Dalam berkas resmi masyarakat dijanjikan antara lain bahwa
               pemerintah tidak akan mempengaruhi lembaga-lembaga pemerintahan yang sudah ada dan
               pengadilan. Dengan bantuan gubernur, Der Kinderen berhasil menyusun peraturan bahwa
               adat dan kedudukan kepala pribumi diperlakukan dengan adil. Notanya, dengan catatan dari
               Van den Bossche, dapat ditemukan di dalam arsipnya.

               Pelaksanaan hukum baru itu menjadikan hukum adat juga dinyatakan tertulis. Arsip itu berisi
               suatu kumpulan peraturan adat Minangkabau dan Palembang, dengan penjelasan sejarah
               (1851).




                                                                                                        57
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63