Page 173 - Tan Malaka - MADILOG
P. 173

Dalam pembacaan dan peringatan saya yang terbatas sekali ini. saya juga
             belum  bertemu  dengan  tulisan  Marx,  ataupun  Engels,  Plechanoff  dan
             Lenin  ..........  atau  lain-lainnya,  yang  menjatuhkan  alam  “atom”  ini
             kebawah microscope Dialektika Materialisme.
             Sebab  itu  saya  sangsi  mengambil  kesimpulan!  Tetapi  kalau  tak  ada
             keberanian,  memanglah  tak  bisa  didapat  kemajuan,  terutama  dalam
             pengetahuan. Kesilapan saya diharap boleh menjadi alat adanya hakekat
             baru. Tak ada hakekat yang tidak didahului oleh kesilapan. Hakekat ialah
             anak kesilapan. Dan kesilapan itu bisa jadi bapak sesuatu hakekat.
             Jadi atas pertanggungan saya sendiri, dan dimata saya sendiri, pada Alam
             Terkecil inilah saya lihat perlakuan, pelaksanaan pertama dari Dialektika
             Materialisme.  Disinilah  pertama  sekali  berlaku  “wirkliche  Logik  der
             wirkliche  Gegenstandenya  Marx”  ilmu  berpikir  yang  sebenarnya  dari
             pada  Benda  yang  sebenarnya.  (Maksud  Marx  tentulah:  Wirkliche
             Dialektik der wirkliche Gegenstande).
             Pertama:  Negation  der  Negation,  pembatan  kebatalan.  Tidaklah
             berlaku  lebih  dahulu  pada  Ide,  dalam  pikiran  ,  seperti  menurut  Hegel,
             melainkan pada Benda, walaupun benda itu tak bisa dipandang dengan
             mata-tak-berpekakas.

             Kedua:  Quantity  jadi  quality,  bukanlah  berasal  dari  dunia  rohani,
             melainkan  pada  dunia  benda,  zat  yang  akhirnya,  lambat  launnya
             membayag ke dalam cermin otak manusia.

             PERTAMA: PEMBATALAN KEBATALAN.

             Syahdan, bermula saya kenal proton sebagai thesis, yang pertama “ada”
             sebagai  kodrat  penarik  (+).  Elektron  (-)  sebagai  benda  juga  yang
             membatalkan  yang  mempunyai  kodrat  menolak  ke  arah  yang
             bertentangan,  sebagai  (-).  Kalau  menolak  dianggap  (+),  maka  menarik
             mesti kita anggap (-). Dari perjuangan thesis dan anti-thesis, proton dan
             elektron itu, kodrat menarik dan menolak itu, + dan – itu dari kebatalan
             proton  seperti  benda  tunggal  itu  timbullah  benda  atom  bulatnya,  benda
             atom seluruhnya yang mengikat proton dan elektorn itu. Timbullah pula
             “setimbangan” keamanan, harmoni, timbullah pemabtalan dari kebatalan
             “Negation  der  Negation”.  Disini  juga  nyata,  bahwa  benda  (proton  atau
             elektron)  itu  mengandung  kodrat  (+  atau-)  dan  kodrat  itu  tak  bisa
             bertambah dari benda.

             Seterusnya: Menjadi thesis pula atom yang ingkar, yang mengganjil dari
             atom teman sejawatnya yang mengandung sifat menarik (+). Dia bertemu



             172
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178