Page 220 - Tan Malaka - MADILOG
P. 220

kita  sekarang  tak  bisa  ada.  Kita  sudah  saksikan  bahwa  ada  atau  tidak-
               adanya udara atau tergantung pada setimbangannya kodrat bumi menarik
               dn kodratnya zat-asli dalam duara itu BISA LOLOS. Juga disini berlaku
               tolak dan tarik serta hasilnya, ialah pembatalan kebatalan.
               PERUBAHAN  BILANGAN  (BANYAK)  MENJADI  PERUBAHAN
               SIFAT.

               Dari Alam yang terkecil, tak kelihatan sampai ke Alam terbesar yang tak
               bisa dilihat pula dengan mata, kita saksikan berlakunya hukum diatas ini.
               Do, re, mi , fa, sol, la si kembali kepada Do! Pada daftar musim, Periodic
               Table, kita lihat tercantum pula, pada dunia atom, Li, Be, B, C, N, O, F
               kembali kepada Na, yang banyak bersamaan dengan Li. Perbedaan antara
               satu atom dengan yang lain, antara Li dan Be dan B dsb, cuma perbedaan
               bilangan  banyaknya  elektron,  yang  ingkar,  tak  setia  itu,  tiap-tiap  atom
               yang  dimuka,  elektronnya  1  (satu)  lebih  dari  atom  yang  dibelakang.
               Tetapi sampai kebilangan 8, ke Atom Na, maka perubahan bilangan tadi
               menimbulkan  perubahan  sifat.  Para  atom  yang  ada  setia  tadi,  menjadi
               atom  yang  setia,  yang  tak  setimbang  menjadi  setimbang.  Seperti  do
               (rendah) sesudah tujuh tingkat naik sampai ketingkat do kembali, begitu
               pula Li sampai ketingkat Na, yang banyak persamaan dengan Li. Seperti
               do lebih tinggi lebih banyak mempunyai getar vibration (trilling) dari do
               rendah,  begitu  pula  Na,  yang  terletak  pada  tingkat  lebih  banyak
               mempunyai  elektron  dari  pada  Li.  Demikan  juga  pada  ratus  ribuan
               molekul mengandung zat-asli Carbon, kita dapati molekul, yang berada
               bilangan atom Carbonnya, seperit tepung, gula, minyak dan putih telur.

               Kembali  kita  kepada  benda  yang  kita  “bikinan”  Yang  Esa  ini.  (sudah
               tentu  Esa  ini  tidak  diartikan  dengan  Hydrogen),  anggap  seperti  benda
               yang  tak  ada  bandingannya  di  dunia  ini.  Kita  manusia,  salah  satu  lagi
               benda  yang  terpenting  buat  adanya  manusia  di  Alam  Raya  ini,  ialah
               Hawa.  Sedikit  saja  hawa  lebih  dari  40  derajat  C,  maka  akl  yang
               diulungkan  itu  sudah  keluh  kesah  karena  jasmani,  sarangnya,  itu
               kepanasan. Kalau hawa itu sampai ke 100 derajat C, maka seperti daging
               lembu, daging kita juga akan masak atau kalau dijemur, dipanas semacam
               itu ia akan menjadi dendeng. Kalau sebaliknya dibawah 0 derajat C maka
               dia perlu memakai baju bulu domba. Dan kalau terlampau jauh dibawah 0
               derajat  C  itu,  maka,  rabu,  jantung,  hati,  usus  dan  otaknya  akan  sama
               sekali  berhenti  bekerja.  Pendeknya  manusia  mesti  mempunyai  hawa
               terkhusus  buat  manusia.  Kita  yakin  bahwa  di  Nebula,  gas-menyala,
               manusia tak bisa hidup. Malah tepung, gula dan minyak pun tak mungkin




                                                                                         219
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225