Page 222 - Tan Malaka - MADILOG
P. 222

lepaskan undang Logika dalam arti sempitnya, maka ia akan terlepas dari
               Dunia  bukti,  karena  Dunia  bukti  akan  melepaskannya.  Dia  akan
               terpelatnting  ke  Alam  kosongnya  ke  Logika  Mistika,  ke  Logika  mati.
               Bukan kematian Logika, karerna matinya Logika pada otaknya manusia
               tiadalah  berarti  Logika  bisa  mati.  Karena  Logika  sungguh  cukup,
               mempunyai  daerah  di  Alam  Raya  ini,  yakni  sebagai  undangnya  benda
               bergerak, berpadu dan berpisah, menolak dan menarik.

               Pasal 9. HIDUP.

               Bermula,  maka  lebih  dahlu  saya  beri  tahukan,  bahwa  perkara  Hidup
               disini  saya  pakai  seperti  nama  benda.  Memang  hal  ini  sering  terjadi,
               umapamanya dalam kalimat, peperangan ini akan menentukan hidup dan
               matinya ......Juga dalam bahasa lain-lain pun dindunia acap sekali terjadi
               satu kata nama pekerjaan sebagai nama benda. Kata hidup itu dalam hal
               ini banyak tidak selalu cocok dengan jiwa.

               APAKAH HIDUP ITU?
               Memang  pertanyaan  itu  buat  kita  manusia  terpenting  sekali.  Tetapi
               walaupun  common  sense,  pikiran  biasa  tahu  apa  yang  hidup  itu,  susah
               sekali jawab pertanyaan itu dibentuk kedalam satu definisi, ketepatan.
               Encylopaedia  Britannica,  Kamus  Raja  Inggris  mendifinisikan  Hidup
               ialah satu jenis gerak-gerik semata-mata dari pada Benda Hidup bikinan
               Tuhan  (life  is  the  kind  of  activities  charactiristic  of  living  creatures).
               Tentulah  pembentukan  definisi  bukan  ahli  sembarangan.  Pastilah  pula
               definisi ini cocok dengan pengetahuan Biologi zaman sekarnag, tidak saja
               di Negara Inggris, tetapi diseluruh Eropa dan Amerika.
               Walaupun begitu meskipun definisi semacam itu sudah memadai, tak ada
               salahanya  kalau  kelemahannya  saya  kemukakan.  Definisi  itu  masih
               mengandung kesalahan yang sdangkan Aristoteles pun sudah suruh kita
               berjaga-jaga.

               Hidup yang mesti dipastikan itu kita jumpai kembali pada akhir kalimat
               ialah  pada  benda  Hidup  bikinan  Tuhan,  Life  di  jumpai  kembali  pada
               living  creatures!  Life  dan  living  bedanya  hanya  yang  pertama  dipakai
               sebagai nama barang, yang kedua sebagai nama pekerjaan. Kita terpaksa
               bertanya  lagi:  apakah  yang  hidup,  bikinan  Tuhan  itu?  Apakah  yang
               “living creatures” itu? Jadi seperti orang menghasta kain sarung definisi
               tadi tak memberi keputusan circulo in defiando.
               Selain dari pada kelemahan diatas, definisinya Encyclopedia tadi, cuma
               memenuhi  syarat  Logika,  tetapi  kurang  mengandung  kebendaan,



                                                                                         221
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227