Page 383 - Tan Malaka - MADILOG
P. 383

mengusir Sapnyol ................. sampai jiwanya ditewaskan oleh penghianat
             kawan seperjuangan.

             Diantara wakil proletar ia di Komisi kita tadi, banyak yang memajukan
             supaya Bonifacio dimasukkan ke-Taman Indonesia bagian internasional
             saja. Pihak ini memajukan bahwa Bonifaciolah yang pertama kali, tidak
             saja  di  Filipina,  tetapi  diseluruh  Indonesia,  ya,  diseluruh  Asia  yang
             berasal, berpendidikan proletaris, dan menyusun proletar. Lebih dari Dr.
             Rizal maka Bonifacio mengerti kekuatan proletar dan akhirnya mengerti
             akan  politiknya  Amerika  yang  masuk  menyerbu.  Sampai  pada  saat
             matinya,  dia  tetap  memegang  dasar  kemerdekaan  dan  tak  mau
             kompormis dengan bangsa asing yang hendak masuk mencampuri politik
             Filipina.

             Juga ada diantara anggota komunis yang mau menempatkan patung Dr.
             Rizal  ditaman  manusia  bagian  internasional  itu.  Mereka  memperingati
             dokter  ini,  walaupun  berusia  36  tahun  sudah  memperlihatkan  sinar
             otaknya,  tidak  pada  satu  lapangan  ilmu  saja,  tetapi  pada  bermacam-
             macam  lapangan.  Mereka  memperingatkan  kata  Russell,  bahwa
             “universal  genius:  maha  cerdas  dalam  segala  ilmu  itu,  tidak  terdapat
             dibangsa lain, melainkan pada Malay Race, diantara bangsa Indonesialah.
             Clefford  juga  mengaku  kecerdasan  luar  biasa  dari  dokter  muda  bangsa
             Indonesia tulen ini! Jadi kata mereka, para anggota komisi tadi tak ada
             halangannya kalau Dr. Rizal berdiri sejajaar dengan Ariestoteles ataupun
             Descrates yang juga universal genius tetapi tidak dalam bahasa atau seni
             seperti Dr. Rizal.
             Tetapi  menurut pendapatan pihak  yang  mau menaikkan derajat bangsa,
             menghilangkan  inferiority  complex  baiklah  keduanya  Jose  Rizal  dan
             Andreas Bonifacio ditaruh sebagian dalam daerah nasinal. Dalam hatinya
             semua anggota juga mengakui bahwa keduanya orang besar Indonesia itu
             meskipun  cukup  buat  Indonesia  dan  Asia,  tetapi  belum  cukup  buat
             seluruh dunia. Mereka tiada meninggalkan teori atau dasar yang baru buat
             science dan masyarakat umumnya. Putusan yang diambil ialah menaruh
             patungnya Dr. Rizal dan Bonifacio kebagian Indonesia dengan mukanya
             menghadap bagian Internasional!

             Bukan  main  cantik  warnanya  dan  merdunya  suara  burung  yang
             diperlihara  disekitar  dua  Almarhum  besar  ini.  karangan  bunga  yang
             bertimbun-timbun  ditaruh  di  kaki  kedua  patung  itu.  Desas-desus  suara
             kekaguman  pengunjung,  membawa  pikiran  dan  idaman  putra  dan  putri






             382
   378   379   380   381   382   383   384   385   386   387   388