Page 80 - Tan Malaka - MADILOG
P. 80

Akhirnya  walaupun  sekarang  peralaman,  experimentlah,  yang  menaiki
               tahta Ilmu Bukti, tetapi ini tiada berarti, bahwa peramatan, observation
               sekarang sama sekali mati dan dahulu tiada diketahui atau tiada berhasil
               sama sekali. Dalam Ilmu sejarah umpamanya, kita tiada bisa menjalankan
               experiment  seperti  pada  Ilmu  Alam  dan  Kimia.  Kita  mesti  menunggu
               bertahun-tahun  bagaimana  akibatnya  sesuatu  undang  masyarakat.  Kita
               sudah perlihatkan, berapa hasil yang didapatkan oleh Demokritus dalam
               hal  Ilmu  Alam  sebagai  buah  pikiran  berdasarkan  Dialektika.  Raksasa
               fikiran,  seperti  gelar  yang  diberikan  oleh  Marx  pada  Aristoteles,  betul-
               betul raksasa dalam hal berpikir yang tiada atau sedikit sekali beralasan
               experiment. Tetapi sekarang dan pada hari depan sudahlah pasti, bahwa
               experimentlah  yang  akan  terus  menduduki  tahta  dalam  daerah  mencari
               bukti yang sah.
               Bukti dalam Ilmu Alam, berdasarkan benda, Matter. Apakah benda itu?

               Benda,  matter,  kata  Science,  yaitu  yang  mengenai  panca  indera  kita.
               Yang  pasti  panca  indera  kita  ada  lima,  mata  buat  melihat,  telinga  buat
               mendengar, lidah buat mengecap, hidung buat pencium dan kulit perasa.

               Menurut  kaum  mystikus  ada  lagi  pancaindera  yang  ke  6,  bernama
               intuition,  perasaan  gaib.  Tetapi  pada  anggota  mana  dia  berurat  dan  di
               bagian badan mana letaknya, tak pernah mereka terangkan. Juga akibat
               anggota ke-6 itu tiadalah pada semua orang dan sembarang tempoh boleh
               dipastikan. Pendeknya anggota ke-6 itu ada di luar pemeriksaan science
               dan  common  sense,  pikiran  biasa.  Kita  kembali  kepada  anggota  yang
               lima tadi, maka menurut Ilmu Jiwa, Psychology, mata, telinga, hidung,
               lidah  dan  kulit  kita  menerima  kesan  impression,  dari  luar  badan  kita.
               Kesan  dibawa  oleh  sensory  nerve,  saraf  pancaindera,  terus  ke  otak,
               seperti tali kawat membawa kabar dari pengetok kepada pendengar. Otak
               menggambarkan kesan yang diterima itu. Yang datang dari mata berupa
               besar  atau  kecil,  hitam  atau  putih,  tinggi  atau  rendah,  aman  atau
               berbahaya,  dsb.  Yang  datang  dari  telinga  berupa  nyaring  atau  lembek.
               Yang  dari  lidah  manis  atau  pahit,  sedap  atau  ringan,  halus  atau  kasar.
               Sesudah  otak  mendapat  gambaran,  maka  ia  beri  perintah  pada  anggota
               yang  berkenan.  Kalau  mata  umpamanya  melihat  macan,  maka  otak
               dengan  jalan  motor-nerve,  syaraf  penunda,  memerintahkan  diri
               melepaskan pesawat senapan atau memerintahkan kaki membuat langkah
               seribu.  Begitulah  seluk-beluknya,  kena-mengenanya,  hati  dan  benda  di
               luar kita dengan perantaraan pancaindera yang lima.






                                                                                          79
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85