Page 66 - Buku Referensi Bencana Tanah Longsor Penyebab dan Potensi Longsor
P. 66
53
Hasil perhitungan bobot dari ahli 1 diperoleh bobot dari
setiap parameter penyebab bencana tanah longsor yaitu parameter
curah hujan dengan nilai bobot 367, parameter keberadaan sesar
bobot 223, geologi bobot 197, kemiringan lereng bobot 126,
penggunaan lahan bobot 51 dan jenis tanah dengan bobot 36.
Kriteria yang memiliki kepentingan paling tinggi menurut ahli 1
adalah parameter curah hujan. Parameter curah hujan ini
merupakan parameter dengan nilai peranan paling besar dalam
mempengaruhi terjadinya longsor dengan nilai bobot sebesar 367.
Menurut ahli 2, dalam membandingkan keenam parameter
penyebab longsor yaitu kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah,
penggunaan lahan, keberadaan sesar dan geologi, berpendapat
bahwa parameter kemiringan lereng dan curah hujan diberi skala 5
yang dianggap bahwa parameter curah hujan lebih penting
daripada parameter kemiringan lereng yang berpengaruh terhadap
terjadinya longsor di Kota Sukabumi.
Parameter kemiringan lereng dan jenis tanah diberi skala 3
yang dianggap bahwa parameter kemiringan lereng sedikit lebih
penting daripada parameter jenis tanah. Parameter kemiringan
lereng dan penggunaan lahan diberi skala 5 yang dianggap bahwa
parameter kemiringan lereng lebih penting daripada parameter
penggunaan lahan. Parameter kemiringan lereng dan keberadaan
sesar diberi skala 2 yang dianggap bahwa kedua parameter tersebut
memiliki kepentingan yang sama. Parameter kemiringan lereng
dan geologi diberi skala 3 yang dianggap bahwa parameter
kemiringan lereng sedikit lebih penting daripada parameter
geologi.
Parameter curah hujan dan jenis tanah diberi skala 5 yang
dianggap bahwa parameter curah hujan lebih penting daripada
parameter jenis tanah. Parameter curah hujan dan penggunaan
lahan diberi skala 3 yang dianggap bahwa parameter curah hujan