Page 65 - Buku Referensi Biopolimer Kitosan
P. 65
padat dengan lelehan aglomerasi. Karena parameter ini
menghasilkan variasi laju disolusi, mekanisme pembentukan
dan pertumbuhan aglomerat, ukuran aglomerat, distribusi
ukuran aglomerat dan densi ikasi aglomerat (densi ikasi
adalah proses peadatan dari residu menjadi produk yang
memiliki density yang lebih tinggi dibandingkan raw
materialnya). Metode Melt Agglomeration juga menghasilkan
distribusi obat aglomerat yang homogen.
2. Metode penguapan pelarutan ( Solvent Evaporation Methods)
Pembuatan dispersi padat dengan metode solvent evaporation
adalah melarutkan campuran dua komponen padat dalam suatu
pelarut organik, diikuti dengan penguapan pelarut. Metode
penguapan pelarut dapat menggunakan menggunakan aliran
nitrogen (gas N2), pengeringan dengan vakum, spray drying,
freeze drying (lyophilization), dan supercritical fl uids (SCF).
Gas nitrogen merupakan gas inert dan memiliki tekanan uap
tinggi sehingga umum digunakan. Salah satu syarat penting
untuk pembuatan dispersi padat dengan metode pelarutan
adalah bahwa obat dan pembawa cukup larut dalam pelarut.
Suhu yang digunakan untuk penguapan pelarut biasanya ter-
letak pada kisaran 23-65C. Massa padat digerus, diayak dan
dikeringkan.
a. Modifikasi Metode Penguapan Pelarut: Obat dilarutkan dalam
pelarut organik dalam larutan jenuh, dengan terus menerus
diaduk selama beberapa waktu. Bahan polimer tersuspensi
dalam sejumlah air (hingga massa basah). Obat larutan
dituangkan ke dalam suspensi polimer. Seluruh campuran
pelarut diuapkan. Massa yang diperoleh dikeringkan. [8]
BIOPOLIMER KITOSAN DAN PENGGUNAANNYA ALAM FORMULASI OBAT 57