Page 61 - Buku Referensi Biopolimer Kitosan
P. 61
pemben tukan senyawa garam pada obat), karena pem-
buatan secara kimiawi, sebelum dipasarkan wajib mela ku-
kan uji klinis untuk obat yang diproduksi.
b) Dispersi padat dapat diterima oleh pasien dan
meningkatkan kepatuhan pasien karena dalam bentuk
dosis oral, dibanding dengan formulasi obat yang
menggunakan prinsip kelarutan obat dalam air (cairan).
c) Dispersi padat lebih e isien daripada teknik reduksi
partikel seperti mikronisasi dan milling, karena teknik
ini hanya bisa mengecilkan ukuran partikel antara
2-5 mikrometer, dimana ukuran tersebut tidak dapat
meningkatkan kelarutan atau pelepasan obat di usus
sehingga tidak tercapai bioavailabilitas obat.
d) Dispersi padat merupakan teknik yang e isisien untuk
memperkecil ukuran partikel dengan mentransformasi obat
dari bentuk cair menjadi padat sehingga dapat meningkatkan
bioavailabilitas obat, meningkatkan kelarutan obat dalam
air, meningkatkan laju disolusi dan luas penyerapan serta
penurunan metabolisme pra-sistemik. Adapun mekanisme
yang menunjang untuk meningkatkan kelarutan dari
dispersi padat, yaitu sebagai berikut :
1. Pengurangan ukuran partikel.
Prinsip dispersi padat adalah obat atau campuran
obat yang sukar larut dalam air, namun larut dalam
bahan pembawa. Dispersi padat merupakan cara
yang digunakan untuk memperkecil ukuran partikel
setelah obat terdispersi dalam pelarut pembawa,
obat tersebut terdispersi secara molekuler dalam
media disolusi. Obat terdispersi molekuler memiliki
luas permukaan yang tinggi, sehingga menghasilkan
BIOPOLIMER KITOSAN DAN PENGGUNAANNYA ALAM FORMULASI OBAT 53