Page 56 - Buku Referensi Biopolimer Kitosan
P. 56

larut  dalam  air  dibandingkan  dengan  bentuk  murninya  (bahan
            aktif  asli).  Hal  ini  disebabkan  terjadi  kontak  antara  bahan  aktif
            dengan  matriks  yang  mengakibatkan  luas  permukaan  bahan  aktif
            menjadi  lebih  besar.  Untuk  dapat  menghasilkan  sediaan  dispersi
            padat  yang  stabil,  digunakan  polimer  sebagai  pembawa  untuk
            menurunkan  tingkat  kristalisasi  dengan  mengurangi  mobilitas

            molekulernya.   Formulasi  obat  dengan  sistem  dispersi  padat  pada
            proses  absorbsi,  matriks  hidro ilik  dapat  larut  terlebih  dahulu  di
            dalam cairan gastrointestinal. Obat yang terdispersi dalam matriks
            kemudian bisa jenuh di dalam cairan gastrointestinal sehingga dapat
            meningkat laju disolusi. Saturasi obat dalam cairan gastrointestinal
            dapat membantu meningkatkan e isiensi penyerapan obat melalui
            membran gastrointestinal.

                 Baru-baru ini terdapat perkembangan tentang sistem dispersi
            padat,  terjadi  perubahan    bahan  pembawa  atau  matriks  yang
            digunakan. Saat ini bahan pembawa atau matriks yang dipilih adalah
            bahan  yang  memiliki  aktivitas  sebagai  surfaktan  dan  pengemulsi,
            dimana bahan tersebut memiliki daerah polar dan non-polar (bersifat
            amphipathic),  sehingga  dapat  mengubah  tegangan  antarmuka
            antara bahan aktif dan bahan pembawa yang digunakan. Oleh karena
            itu,  untuk  mencegah  kristalisasi  padatan  amorf  yang  digunakan
            pada  sistem  dispersi  padat,  banyak  penelitian  tentang  formulasi

            menggunakan kombinasi bahan pembawa surfaktan dengan polimer
            amorf untuk dispersi obat secara aktif sedang dikejar. Secara garis
            besar, tahapan yang terjadi antara obat dan bahan pembawa polimer
            pada dispersi padat yaitu (Margaret, 2008):
                 a.   Obat dan bahan pembawa polimer berubah bentuk dari padat
                     menjadi cair,

                 b.   Semua komponen bercampur dalam fase cair,
                 c.   Larutan campuran berubah menjadi padat melalui proses
                     pembekuan, penghilangan pelarut, dan kondensasi.



            48      BIOPOLIMER  KITOSAN DAN PENGGUNAANNYA ALAM  FORMULASI OBAT
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61