Page 58 - Buku Referensi Biopolimer Kitosan
P. 58
dan membentuk campuran homogen. Penggunaan polimer
membuat obat kristal larut dalam satu fase. Suspensi padat
amorf, Obat memiliki kelarutan terbatas atau memiliki titik
leleh yang tinggi. Dispersi padat mengandung pembawa amorf
yang sebagian besar adalah polimer. Pembawa polimer, salah
satunya polimer sintetik yang mencakup povidone (PVP),
polietileneglikol (PEG) dan polymethacrylates, turunan selulosa
seperti hydroxypropylmethylcellulose ( HPMC), etilselulosa
atau hidroksipropilselulosa (HPC) atau turunan pati, seperti
siklodekstrin.
3. Generasi ketiga
Pada generasi ketiga, pro il pelarut dapat ditingkatkan jika
bahan pembawa memiliki aktivitas permukaan / pengemulsi.
Aktivitas permukaan dapat mencegah nukleasi dan aglomerasi
dapat meningkatkan stabilitas isik dan kimiawi. Bahan
pembawa dispersi padat generasi ketiga adalah surfaktan,
seperti inulin, inutec SP1, compritol 888 ATO, gelucire 44/14
dan poloxamer 407.
Klasi ikasi sistem dispersi padat berdasarkan sifat campuran
yang dihasilkan, dapat dijelaskan pada Tabel 4.
Tabel 5.1 Tipe Dispersi Padat
Jumlah
Tipe Dispersi Padat Matrik* Obat** Keterangan
Fase
Pencampuran K K 2 Tipe dispersi padat
Eutetik pertama.
Campuran Kristal yang
memiliki sifat isik
yang sama
50 BIOPOLIMER KITOSAN DAN PENGGUNAANNYA ALAM FORMULASI OBAT