Page 52 - Buku Referensi Biopolimer Kitosan
P. 52
perubahan pada tekanan sehingga membuat massa jenis
dan sifat aliran massa zat cair tersebut ikut berubah yang
menghasilkan kekuatan pada pelarut. Ketika partikel bahan
obat terlarut dalam SCF maka akan terjadi rekristalisasi yang
akan memperkecil ukuran partikel dari bahan obat. Proses SCF
ini dapat menghasilkan suspensi nanopartikel dengan rentang
diameter yaitu 5-2000 nm.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk meng-
hasilkan SCF ini adalah precipitation with compressed
antisolvent process (PCA), solution enhanced dispersion by SCF
(SEDS), supercritical antisolvent process (SAS), rapid expansion
of supercritical solutions (RESS), gasanti solvent recrystallization
(GAS), dan aerosol supercriticalextraction system (ASES).
2. Hidrotropi
Hidrotropi adalah proses peningkatan kelarutan dengan
penambahan sejumlah besar solute/zat terlarut kedua yang
menyebabkan peningkatan kelarutan pada solute yang pertama.
Senyawa agen hidrotropi adalah dari golongan garam organik
ionik, yang terdiri dari garam alkali metal dari beberapa asam
organik. Zat tambahan atau garam pada pelarut yang dapat
meningkatkan kelarutan solute disebut dengan proses “salt
in” sedangkan yang dapat menurunkan kelarutannya disebut
dengan proses “salt out”.
Hidrotropi dibuat untuk meningkatkan kelarutan zat dalam
air karena penambahan zat tambahan. Mekanisme peningkatan
kelarutannya dengan pembentukan senyawa kompleks antara
agen hidrotropi seperti natrium benzoate, natrium asetat,
natrium alginate, urea dan obat-obat tidak larut air.
44 BIOPOLIMER KITOSAN DAN PENGGUNAANNYA ALAM FORMULASI OBAT