Page 50 - Buku Referensi Biopolimer Kitosan
P. 50

memiliki energi yang kecil untuk memecah kristal, sehingga
                     menunjukkan  kelarutan  yang  lebih  kecil  dibandingkan
                     dengan  bentuk  anhidratnya.  Contohnya  adalah  obat
                     antidiabetes seperti Glibenklamid yang dilarutkan dalam
                     pelarut organik seperti pentana dan toluena (solvat) yang
                     memiliki kelarutan lebih tinggi dibanding dengan polimorf
                     hidrat.




            B.  Modifi kasi Kimia
                 1.   Perubahan pH
                     Bentuk sediaan obat diserap oleh tubuh dalam bentuk tak
                 terionisasi. Di lain hal beberapa obat tidak larut dalam cairan
                 GIT (lambung, usus besar dan usus kecil), sedangkan kelarutan
                 adalah  kriteria  utama  pada  proses  penyerapan  obat.  Usaha
                 untuk  meningkatkan  kelarutan  obat  tersebut  salah  satunya
                 adalah dengan memodi ikasi pH dari obat. Obat yang memiliki
                 pH tinggi akan terlarut pada cairan lambung, sedangkan obat
                 dengan pH rendah akan larut pada cairan usus.



                 2.   Penggunaan Buffer
                     Pengenceran  cairan  GIT  dapat  menimbulkan  efek  pada
                 kelarutan  obat.  Pengenceran  cairan  GIT  tersebut  dapat
                 menyebabkan  obat  mengalami  pengendapan  dan  kelarutan
                 obat  dapat  berkurang.  Permasalahan  ini  dapat  diatasi
                 dengan  penggunaan  cairan  dapar  dimana  berfungsi  untuk
                 mempertahankan  pH  GIT  meskipun  terjadi  pengenceran,
                 sehingga kelarutan obat dapat terjaga.



                 3.   Pembentukan senyawa kompleks
                     Pembentukan  senyawa  kompleks  (complexation)  adalah
                 gabungan  antara  dua  atau  lebih  molekul  untuk  membentuk
                 gabungan  yang  tidak  menghasilkan  suatu  kesatuan  ikatan




            42      BIOPOLIMER  KITOSAN DAN PENGGUNAANNYA ALAM  FORMULASI OBAT
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55