Page 45 - Buku Referensi Biopolimer Kitosan
P. 45
A. Modifi kasi Fisik
1. Dispersi Padat
Teknik peningkatan kelarutan yang pertama adalah dibuat
dalam bentuk dispersi padat. Konsep dispersi padat pertama
kali digagas oleh Sekiguchi dan Obi yang meneliti kemampuan
disolusi dari campuran eutektik Sulfonamida dan pembawa
yang larut air pada awal tahun 1960an. Dispersi padat adalah
teknik farmasi untuk meningkatkan disolusi, absorbsi, dan
efekti itas terapi dari obat dalam suatu sediaan.
De inisi dari dispersi padat adalah suatu campuran yang
terdiri dari minimal dua komponen yaitu satu komponen
obat yang sukar larut air (hidrofob) dan satu lagi komponen
pembawa yang larut air (hidro il). Pembawa hidro il yang
umum digunakan pada pembuatan sistem dispersi padat adalah
poli vinil pirolidon (PVP), poli etilen glikol (PEG) dan Plasdon.
Surfaktan seperti tween dan juga sodium lauryl sulphate
(SLS) juga biasanya terkandung dalam sistem dispersi padat.
Beberapa bahan aktif yang dapat ditingkatkan kelarutannya
dengan menjadikannya sistem dispersi padat adalah Celecoxib,
Halofantrine dan Ritonavir. Pembawa yang digunakan dalam
pembuatan sistem dispersi padat ini juga bervariasi komponen
dan perbandingannya. Ada beberapa metode yang digunakan
dalam proses pembuatan sistem dispersi padat, antara lain
akan dijelaskan di bawah ini :
a. Solvent Evaporation Method (Metode Penguapan Pelarut)
Konsep dalam metode ini adalan melarutkan bahan aktif
dan pembawanya masing-masing ke dalam pelarut yang
sesuai lalu dicampur dan campuran larutan tersebut
diuapkan pada keadaan vakum sampai menghasilkan
padatan. Konsep ini pertama kali digagas oleh Tachibana
dan Nakamura. Penelitian membuktikan bahwa β-karoten
yang sangat lipo il dapat dijadikan dispersi padat dengan
pembawa povidon. Bahan aktif lain yang telah dibuat
BIOPOLIMER KITOSAN DAN PENGGUNAANNYA ALAM FORMULASI OBAT 37