Page 55 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 55

sesampainya di Hindia Belanda, ia diizinkan menetap di kota
            Solo sebagai seorang dokter swasta di daerah Kusumoyudan

            Solo.
                   Banyak  karya yang dihasilkan  selama  SS berada  di
            pembuangan, antara lain ia sempat mendirikan Indonesisch Pers
            Bureau, dengan sekretariat di jalan Fahrenheitstraat 473  di Den
            Haag. Pendirian pers nasional di Belanda ini berhasil didirikan
            berkat pinjaman uang dari H. Van Kol seorang Belanda  yang
            pernah bekerja  di Departemen  Pekerjaan  Umum di Jawa.

            Uang pinjaman sebesar  f 500 akan dikembalikan dengan cara
            diangsur. 17
                   Diilhami  oleh pekerjaan isterinya,  di samping
            kesibukannya  bekerja  mengurus masalah  pers, SS masih
            menyempatkan  diri  untuk mengikuti  kuliah  singkat di  Lager
            Onderwijs (Sekolah  Guru), yang diselenggarakan  oleh
            Kementerian Dalam Negeri Belanda di Den Haag. Pada 12 Juni
            1915, ia memperoleh ijazah Akte van bekwaam als Onderwijzer
            (Ijazah Kepandaian Mengajar). Mendengar berita kelulusan SS,

            sahabatnya EFE Douwes Dekker menyarankan agar ia tidak lagi
            membuat onar di bidang politik.   Namun himbauan sahabatnya
                                           18
            itu tidak dapat dipenuhi, sehingga ia tetap menulis  artikel
            yang  dimuat  di  koran-koran Belanda.  Kegiatan  dalam  bidang
            pendidikan pun yang semula merupakan kegiatan iseng dengan

            17.  Lihat “Van Kol over I.P” dalam Bataviaasch Nieuwsblad.  3 Oktober
                1913, lembar ke-2.
            18.  Lihat “De Banneling Soewardi” dalam Leeuwarder Courant,  17 Juni
                1915, lembar ke-1.



                                                  Djoko Marihandono    55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60