Page 28 - E-modul_Sistem Reproduksi Manusia_Terbaru_1
P. 28
Fertilisasi
Fertilisasi merupakan suatu proses menggabungnya sel sperma dengan sel
ovum dengan membentuk zigot yang terlebih dahulu terjadi peristiwa kopulasi
(persetubuhan). Fertilisasi berlangsung di dalam oviduk/tuba fallopi. Awalnya sperma
yang bercampur dengan air mani (semen) akan masuk ke saluran reproduksi wanita
(vagina) dan sperma terlihat sangat motil karena dipengaruhi oleh enzim proteolitik.
Kemudian sperma akan bergerak menuju uterus hingga oviduk. Enzim hialuronidase
dan enzim proteinase yang membantu sel sperma dapat menembus sel telur. Sel
sperma menembus tiga lapisan pada sel telur
yaitu korona radiata, zona pelusida dan
membran plasma. Sel sperma bersifat haploid (n
= 23 kromosom) dan sel telur bersifat haploid (n =
23 kromosom). Dengan begitu pembuahan akan
menghasilkan sebuah zigot yang bersifat diploid
(2n = 23 kromosom. Zigot mengalami
pembelahan secara mitosis ketika menuju ke
uterus melalui oviduk. Pada fase tersebut, zigot
berkembang menjadi embrio. Pembelahan zigot akan menghasilkan sel-sel yang
memiliki bentuk sama disebut dengan morula. Pembelahan morula menghasilkan
blastosit dan fasenya disebut blastula. Sekitar lima hari setelah proses fertilisasi
terjadi, blastosit menempel pada endometrium dan prosesnya dinamakan implantasi
yang dapat menyebabkan kehamilan.
Gambar 10. Gestasi
Sumber : https://buguruku.com
E-modul interaktif berbasis kontekstual 22