Page 6 - MODUL TEKPER-converted
P. 6
Pengaturan operasional dan fungsional sebuah kantor virtual
memungkinkan pemilik bisnis dan karyawan untuk bekerja dari berbagai
lokasi dengan menggunakan teknologi komputer, seperti PC, laptop, ponsel,
dan situs internet. Virtual office adalah sebuah aplikasi komersial dan
pertama kali digagas oleh Ralph Gregory pada tahun 1994 di Colorado,
Amerika Serikat. Virtual office merupakan nama lain dari perkantoran maya
(yang ada di dunia maya atau di internet). Dengan virtual office, urusan
kantor dapat dijalankan secara online. Virtual office merupakan
implementasi dari upaya automasi perkantoran (office automation) yang
bertujuan membantu pemilik atau karyawan perusahaan untuk
meningkatkan produktivitas kerja. Dengan keberadaan kantor virtual,
seorang pemilik atau karyawan perusahaan dapat "datang" ke kantor secara
cepat, tetapi kedatangan dan kepergian tersebut berlangsung secara virtual
atau tidak secara fisik datang dan hadir di lingkungan kantor.
a. Keuntungan kantor virtual
Keuntungan yang diperoleh dari kantor virtual, yaitu sebagai berikut.
1) Penghematan biaya fasilitas
Organisasi tidak harus memiliki kapasitas kantor yang luas/ besar
karena sebagian pegawai dapat bekerja di tempat lain sehingga
mengurangi biaya sewa tempat atau perluasan kantor.
2) Penghematan biaya peralatan
Daripada menyiapkan peralatan kantor bagi setiap pegawai,
penggunaan telecommuter memungkinkan pegawai berbagi
peralatan, seperti halnya para peserta LAN yang berbagi sumber
daya.
3) Penghematan biaya SDM
Dengan kantor virtual, terdapat beberapa pekerjaan yang dapat
ditangani oleh mesin sehingga mengurangi penggunaan tenaga
manusia.
4) Kontribusi sosial
Kantor virtual memungkinkan sebuah organisasi memperkerjakan
pegawai yang sebelumnya tidak memiliki peluang kerja, misalnya
orang cacat, orang lanjut usia, atau orang tua yang memiliki anak
kecil untuk melakukan pekerjaan di rumah.
b. Kerugian kantor virtual
Selain menyebabkan keuntungan, kantor virtual juga menyebabkan
kerugian, yaitu sebagai berikut.
1) Pegawai kurang mempunyai rasa kepemilikan terhadap perusahaan
Dengan kantor virtual, karyawan dapat bekerja dari luar kantor
sehingga akan berdampak pada kurangnya rasa kepemilikan
terhadap perusahaan tempatnya bekerja.