Page 10 - TUGAS JESITA
P. 10
serta putri cantik yang dikutuk menjadi arca. Legenda mengenai candi Prambanan
dikenal sebagai kisah Rara Jonggrang.
Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan
Belanda. Candi ini menarik perhatian dunia ketika pada masa pendudukan Britania atas
Jawa. Ketika itu Colin Mackenzie, seorang surveyor bawahan Sir Thomas Stamford
Raffles, menemukan candi ini. Meskipun Sir Thomas kemudian memerintahkan
penyelidikan lebih lanjut, reruntuhan candi ini tetap terlantar hingga berpuluh-puluh
tahun. Penggalian tak serius dilakukan sepanjang 1880-an yang sayangnya malah
menyuburkan praktek penjarahan ukiran dan batu candi. Kemudian pada tahun
1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan
tanah dari bilik candi. Beberapa saat kemudian Isaäc Groneman melakukan
pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara
sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Arca-arca dan relief candi diambil oleh warga
Belanda dan dijadikan hiasan taman, sementara warga pribumi menggunakan batu
candi untuk bahan bangunan dan pondasi rumah.
4. Pemugaran
Pemugaran dimulai pada tahun 1918, akan tetapi upaya serius yang
sesungguhnya dimulai pada tahun 1930-an. Pada tahun 1902–1903, Theodoor van
Erp memelihara bagian yang rawan runtuh. Pada tahun 1918–1926, dilanjutkan oleh
Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang
lebih sistematis sesuai kaidah arkeologi. Sebagaimana diketahui para pendahulunya
melakukan pemindahan dan pembongkaran beribu-ribu batu secara sembarangan tanpa
memikirkan adanya usaha pemugaran kembali. Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan
hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir. V.R. van
Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan renovasi
itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut hingga tahun 1993.
Upaya renovasi terus menerus dilakukan bahkan hingga kini. Pemugaran candi
Siwa yaitu candi utama kompleks ini dirampungkan pada tahun 1953 dan diresmikan
oleh Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno. Banyak bagian candi yang
direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau
dipakai ulang di tempatlain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75%
batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang
dan hanya tampak fondasinya saja.
Kini, candi ini termasuk dalam Situs Warisan Dunia yang dilindungi
oleh UNESCO, status ini diberikan UNESCO pada tahun 1991. Kini, beberapa bagian
candi Prambanan tengah direnovasi untuk memperbaiki kerusakan akibat gempa
Yogyakarta 2006. Gempa ini telah merusak sejumlah bangunan dan patung.