Page 107 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 107
ulah sahabat saya sendiri, atau adik saya yang saya
abaikan lalu berakhir mati di sebuah kecelakaan bus,
persis ketika dia berusaha pulang ke kampung dan tinggal
bersama nenek saya. Kamu tahu kan kecelakaan bus di
simpang jalan trans yang heboh beberapa tahun lalu itu?”
“Kedua orang tua saya juga meninggal di kecelakaan bus
itu, Mon! Mereka seharusnya sedang menikmati
melakukan perjalanan ke rumah keluarga ibu di
kampung…mereka juga ada di bus itu…” jawab saya.
“Itu berarti, pertemuan kita di sini juga bukan sekedar
kebetulan, Re. Ya, setidaknya itu yang saya percayai…”
kata Edmond sambil menatap saya dengan serius.
“Kenapa kamu mau direhabilitasi?” tanya saya.
“Pilih itu atau masuk penjara, Re…simple banget…”
jawabnya sambil tersenyum kecil.
“Cita-cita kamu apa sih, Mon?”
“Ya elah...Rere…kok saya jadi kayak diwawancara gitu
ya…udah ah…mending juga ngomongin kamu…”
Saya menatap Edmond yang sepertinya sudah salah
tingkah. Dia menggaruk kepalanya lalu mencoba melucu
tapi sama sekali tidak lucu. Saya tergelitik melihat tato
bergambar aneh yang tersembul dari lengan kaosnya.
Dan dia sepertinya menyadarinya. Digulungnya lengan
kaosnya tersebut lalu diangkatnya setinggi bahunya, lalu
ditunjuknya.
105