Page 112 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 112
*
Rere
Hari ini saya tidak melihat si Edmond di taman. Biasanya
dia selalu sudah di sini, dan menunggu saya, lalu kami
akan menghabiskan waktu berjam-jam untuk bertukar
cerita tentang banyak hal.
Lewat percakapan dengan Edmond, saya jadi banyak
tahu tentang dunia narkoba, caranya menguraikan kondisi
fly atau trance begitu nyata, sehingga terbawa dalam
khayalan saya. Mendengarkan dirinya bercerita tentang
tempat-tempat yang pernah dikunjunginya di berbagai
kota, negara, kisah putus sambung semua mantan
pacarnya.
Ah! Saya rindu mendengar suaranya, entah kenapa.
Mungkin bukan kebetulan kalau kita mulai dekat dengan
seseorang, kadang kita memiliki suatu firasat buruk, dan
itu bisa benar-benar menjadi kenyataan. Perasaanku tidak
enak, dan saya merasa itu ada hubungannya dengan
Edmond.
Daripada gelisah berjalan kesana kemari sambil
mendorong tiang infus, saya memutuskan menuju ke
bangsal rehabilitasi yang hanya beberapa puluh meter
dari taman ini. Seorang suster perawat yang kebetulan
lewat di situ menyapa saya sambil tersenyum. Setengah
berbisik, saya katakan bahwa saya hanya ingin melihat-
lihat saja, dan suster itu mempersilakan saya.
110