Page 116 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 116

Beberapa minggu kemudian, daya ingat dan kemampuan
            berjalannya semakin menurun.

            Para  dokter  mengira  si  remaja  ini  mungkin  mengalami
            inflamasi  di  otaknya,  karena  penyakit  imunitas  tubuh.
            Ketika  meninggalkan  rumah  sakit,  si  remaja  ini  dalam
            kondisi total duduk di kursi roda dan tidak lagi bisa pergi
            ke sekolah.

            Selama  beberapa  tahun  berikutnya,  kondisi  si  remaja
            terus memburuk, dia kesulitan menelan, juga mengunyah
            makanan, bahkan sesekali mengigau.

            Pada April 2011, si remaja masuk rumah sakit lagi karena
            pneumonia,  begitu  pula  lima  bulan  kemudian,  dia
            terserang  gangguan  pernapasan  akut.  Meski  diberi  alat
            bantu    ventilator,   para   dokter   tidak   berhasil
            menyelamatkan nyawanya, dan remaja  ini  meninggal di
            bulan Februari 2012….”

            “Apa yang ingin kamu buktikan dengan menonton video
            ini,  Do?”  tanya  Sarah  yang  spontan  membuat  saya
            menekan  tombol  pause  pada  video  yang  sedang  saya
            nonton di laptop saya tersebut.

            “Duduk di sini, Ra,” saya mempersilakan Sarah duduk di
            kursi di samping saya.

            “Pada  dokter  menyadari  bahwa  si  remaja  ini  memiliki
            penyakit otak yang terus berkembang, hanya sayangnya
            diagnosis menjadi bias dengan sejumlah kondisi penyakit
            yang  diderita  oleh  remaja  malang  ini.  Setelah  analisis
            post-mortem   dilakukan,   ditemukanlah   hasil   yang
                                     114
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121