Page 114 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 114

depresi dan bunuh diri. Sisanya, ya selamat dan belajar
            memulai hidup baru sekali lagi…” jawab si suster.

            “Menurut suster, hidup kita ini untuk apa sih sebenarnya?”
            tanya saya.

            “Untuk  menjalaninya  dengan  kemauan  kita  sendiri,  Re,
            menemukan jalan kebahagiaan kita sendiri, sebelum kita
            bisa  ikut  menularkan  kebahagiaan  kita  ke  orang  lain  di
            sekitar  kita.  Selama  puluhan  tahun  saya  bertugas  di
            rumah sakit ini, hanya satu hal penting yang selalu saya
            perhatikan, Re, mereka yang punya kemauan kuat untuk
            sembuh, selalu menemukan jalan yang terbaik untuk diri
            mereka.  Meskipun  hasilnya  tidak  selalu  seperti  yang
            mereka inginkan. Toh, hidup dan mati kita ada di tangan
            Tuhan,  Re…”  kata  suster  itu  sambil  tersenyum  lalu
            menepuk    pundak    saya   dan   melangkah    pergi
            meninggalkan saya sendirian.

            Saya menatap tato dari tinta bolpoin tinta yang dibuatkan
            Edmond  di  pergelangan  tangan  saya.  Entah  kenapa,
            pikiran  saya  serasa  melayang,  pergi  ke  sebuah  tempat
            yang saya tidak tahu di mana, jauh melewati tepian pantai
            yang sering saya temui di lamunan setengah mimpi tiap
            kali  saya  memaksa  diri  saya  untuk  tidur,  jauh  melewati
            padang  rerumputan  hijau  dan  aneka  bunga  berwarna-
            warni,  melewati  pepohonan,  gedung-gedung  pencakar
            langit  dan  pusat  perbelanjaan,  kendaraan  dan  para
            pejalan kaki di jalanan.


            Saya memejamkan mata saya, dan rasa kantuk itu tiba-
            tiba  menghampiri  saya.  Rasa  kantuk  yang  sudah  lama
            tidak  saya  rasakan,  seperti  orang  yang  baru  saja

                                     112
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119