Page 119 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 119

semua baik-baik saja, lalu dia pun keluar meninggalkan
            saya dan pria ini di ruangan.

            “Saya  Edmond,”  kata  pria  itu  mengajak  saya  berjabat
            tangan.

            Saya membalas menjabat tangannya.


            “Maaf,  seperti  yang  kamu  lihat,  saya  masih  berduka
            dengan  kepergian  Rere…”  jawab  saya  masih  sambil
            mencoba menahan rasa sedih saya.


            Edmond  sejenak  menundukkan  kepalanya,  tampak  ikut
            sedih, tapi seketika, dia berhasil mengendalikan perasaan
            emosional  di  dalam  hatinya,  dan  meyakinkan  dirinya
            bahwa ini benar-benar saat yang tepat untuk memberitahu
            Aldo.


            “Setelah  keluar  dari  rehabilitasi,  saya  butuh  waktu
            menyesuaikan  diri,  hingga  saya  mendengar  kabar
            kepergian  Rere  dari  suster  perawat,  dan  lalu  saya
            teringat…kalau  Rere  punya  pesan  untuk  kamu…”  kata
            Edmond kepada saya.


            “Pesan? Pesan apa?” tanya saya.

            “Waktu  itu  saya  menggambar  tato  dari  bolpoin  tinta  di
            pergelangan tangannya. Lalu Rere mengajak saya untuk
            saling bertukar pesan terakhir, kalau-kalau salah satu di
            antara kami ada yang menyerah duluan. Lalu giliran Rere,
            dia hanya bilang bahwa dia ingin kamu bahagia dengan
            hidup  kamu,  dan  berhenti  berusaha  terlalu  keras  untuk
            membahagiakan semua orang.
                                     117
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124