Page 115 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 115
kelelahan karena bekerja seharian, lupa makan, lupa
minum, lupa semuanya. Tubuh saya luluh lantak,
kehilangan energi, dan gravitasi bumi seolah hilang, saya
oleng dan melayang. Tangan saya mencoba meraih tiang
infus di dekat saya, tapi percuma saja, saya bahkan tidak
bisa melihat dengan jelas di mana posisinya. Saya
mencoba melihat sekeliling tapi semuanya kabur. Yang
saya dengar hanya suara erangan Edmond dari balik
jendela yang begitu pilu.
*
Aldo
“Februari tahun 2009, seorang remaja laki-laki masuk ke
unit gawat darurat sebuah rumah sakit dengan keluhan
penglihatannya membayang alias double vision serta
lidahnya tiba-tiba kelu, berbicara kabur dan terbata-bata.
Dokter mendiagnosa keluhan si remaja ini berhubungan
dengan dua kali kasus gegar otak ringan yang pernah
dialami si remaja ini beberapa bulan sebelumnya, salah
satunya dikarenakan insiden ketika berlatih sepakbola.
Tapi anehnya pemeriksaan MRI serta CT scan kepala
serta leher si remaja memperlihatkan semuanya normal.
Selama beberapa bulan kemudian, si remaja mengeluh
badannya sering oleng kehilangan keseimbangan, suka
mudah lupa, dan tiba-tiba kesulitan ketika menulis. Bulan
Juni 2009, remaja ini masuk rumah sakit karena terserang
demam tinggi, serta sering terjatuh ketika berjalan.
Selama perawatan, si remaja memperlihatkan kondisi
tidak terkoordinasinya gerak tubuh lengan dan kaki.
113