Page 113 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 113
Baru berjalan sekitar empat-lima langkah, saya
mendengar suara erangan yang sepertinya tidak asing.
Saya mendekati jendela ruangan itu yang kain gordennya
sedikit tersingkap, lalu saya mengintip dari situ. Edmond
ada di situ, terbaring di ranjang itu dengan kedua
tangannya terikat di sisi ranjang, begitu pula kakinya! Dia
berteriak-teriak, wajahnya tampak pucat dan matanya
terlihat sedikit bengkak, persis seperti orang yang baru
habis menangis. Rambutnya tampak acak-acakan,
sesekali kakinya menendang-nendang seperti ingin
melarikan diri dari kondisinya yang terikat tersebut.
“Seperti itu kalau orang sedang direhabilitasi dari
ketergantungan narkoba, Re,” suara itu mengejutkan
saya.
Rupanya suster yang tadi.
“Tapi dia kelihatan tersiksa di ranjangnya,” kata saya.
“Karena dia sedang berperang, Re, melawan dirinya
sendiri, melawan dirinya yang menginginkan kembali
mengkonsumsi barang haram itu. Ini adalah ujian terberat
bagi semua pecandu narkoba yang ikut rehabilitasi, Re…”
“Akankah dia baik-baik saja?” tanya saya dengan cemas.
“Hanya dia sendiri yang bisa menjawabnya, Re..kalau
kemauannya untuk sembuh lebih besar dari kondisinya
yang sekarang, dia akan bisa melaluinya. Sebagian
pecandu yang menyerah di tahap ini, kembali menjadi
pecandu lalu overdosis. Sebagian lainnya ada yang
111