Page 121 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 121

“Kamu mau kemana, Edmond?”

            Edmond menatap saya sambil tersenyum.


            “Sekarang  saya  yang  harus  menemukan  tujuan  hidup
            saya, Do…” katanya sambil berlalu meninggalkan saya di
            ruangan ini.


            Saya tidak bisa menjelaskan perasaan yang ada di hati
            saya  saat  ini,  ibarat  bercampur  aduk,  senang,  sedih,
            bahagia  sekaligus  berduka.  Rere,  adikku  yang  konyol,
            kataku sambil tergelak tawa. Tujuan hidupku selalu untuk
            membahagiakanmu,  dek,  keluargaku.  Dan  sekarang,
            kamu minta saya memikirkan diriku sendiri, memilih tujuan
            hidupku sendiri.

            Saya bahagia dengan pilihanku ini, Re, membuat hidupku
            berguna  dan  bermakna  untuk  orang-orang  yang  ada  di
            sekitarku.   Doaku   selalu   untukmu,   Re,   belajar
            mengikhlaskan kepergianmu yang begitu cepat.

            Tujuan  hidupku  sekarang,  Re?  Saya  ingin  memastikan,
            tidak ada lagi kasus Fatal Insomnia yang lambat ditangani,
            selagi  tenaga  kakakmu  ini  masih  ada,  adikku.  Semua
            penyakit itu pasti bisa disembuhkan. Seperti makna tato
            peninggalan  Edmond  itu,  yang  untung  saja  hanya
            dibuatnya dengan tinta bolpoin…saya kembali mencoba
            tertawa memikirkannya…ya…seperti makna tato itu… di
            mana ada kemauan, pasti ada jalan. Semuanya mungkin,
            Re, kita hanya harus percaya.


                                     *

                                     119
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126