Page 59 - GRC-BOOK-NEW2
P. 59
membumikan taRiF
Kemudian, wujud penampakan komitmen perusahaan ini harus nyata. Suatu
perusahaan dapat mengungkapkannya pada visi, misi, value, sasaran strategis,
strategi, Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP), Kebijakan Umum Direksi (KUD), berbagai statement
of corporate governance hingga menjadikan GCG sebagai Key Performance Indicators
(KPI) di seluruh unit kerja perusahaan, dalam rangka menjamin keberlangsungan
dan pertumbuhan bisnis perusahaan secara sustainable. Cukup? Tentu saja tidak!.
Semua perihal dimaksud harus ditopang strong leadership, dukungan talent (human
capital), struktur organisasi yang pas, information technology (IT) yang canggih
dan anggaran yang sangat memadai. Tak kalah pentingnya, harus dilaksanakan
persistance, ya! Ini baru namanya komitmen, yang bukan sekadar “tong kosong yang
sangat nyaring bunyinya”.
box 1.1
Konsep “Governance Structure”
Stoner, Feeman dan Gilbert (1995), dalam Akhmad Syakhroza (2005) menjelaskan
bahwa stuktur dapat didefinisikan sebagai suatu cara bagaimana aktifitas di
dalam organisasi dibagi, diorganisir dan dikoordinasikan. Lebih lanjut dijelaskan,
dalam kaitannya dengan governance structure, dapat diartikan sebagai suatu
kerangka di dalam organisasi bagaimana berbagai prinsip governance dapat dibagi,
dijalankan serta dikendalikan. Secara spesifik governance structure harus didesain
untuk mendukung berjalannya aktivitas organisasi secara bertanggung jawab dan
terkendali. Penekanan pengendalian dalam kaitan ini menjadi sangat krusial kerena
governance berhubungan dengan jawaban atas pertanyaan ‘who control whom”
yang muncul dari pentingnya pemisahan antara ‘pihak yang mengambil keputusan’
(decision making) dengan ‘pihak yang mengontrol keputusan tersebut’ (decision
control). Dengan ungkapan lain dapat dikatakan bahwa governance structure sangat
diperlukan untuk memberikan kejelasan fungsi, hak, kewajiban dan tanggungjawab
antara pihak-pihak yang berkepentingan atas korporasi, mencakup proses kontrol
internal dan eksternal yang efektif serta menciptakan keseimbangan internal (antar
organ perusahaan) dan keseimbangan eksternal (antar stakeholders). Bahkan,
Bacelius Ruru (2002) berpendapat bahwa efektifitas peran dan fungsi organ
perusahaan merupakan kata kunci yang menjadi penentu sukses atau tidaknya
implementasi GCG disuatu perusahaan.
Governance structure tersebut dijabarkan ke dalam wadah yang dikenal dengan
organ-organ perusahaan (baik organ utama maupun organ pendukung).
The Fundamentals of GRC 33