Page 132 - Sejarah Peradaban Maritim_eBook
P. 132
(1980), hlm. 45-54 Batanghari.
17Hall, A History of Early Southeast Asia, hlm. 29O.W.Wolters, Early Indonesian Commerce:
32. A Study of the Origins of Sri Vijaya (Ithaca,
18W. J. van der Meulen, “Suvarṇadvîpa and the NY: Cornell University Press, 1967), hlm.
Chrysê Chersonêsos”, Indonesia, No. 18 55-58.
(Oct., 1974), hlm. 1-40. 30O.W.Wolters, Early Indonesian Commerce:
19https://www.riau.go.id/home/content/61/ A Study of the Origins of Sri Vijaya (Ithaca,
data-umum diakses 14 September 2018, NY: Cornell University Press, 1967), hlm.
6.20 AM 55 – 58. Lihat juga nneth R. Hall, A History
20Ibid. of Early Southeast Asia: Maritime Trade
21Wellan, hlm, 23. and Societal Development, 100 – 1500
22Asnan, Sungai dan Sejarah Sumatara, hlm. (Plymouth: Rowman & Littlefield, 2011),
22. hlm. 31 – 32. Lihat juga S. Sartono, “Kerajan
Melayu Kuno Pra-Sriwijaya di Sumatra”,
23Ibid., diakses pada 14 September 2018, 7.03 Makalah disampaikan pada Seminar Sejarah
AM. Melayu Kuno (Jambi: 7 – 8 Desember 1992).
24 Meskipun terdapat perkiraan seperti 31V. Obdeyn, “Zuid Sumatra volgens de
itu, tetapi tidak dapat diketahui secara Oudste Berichten 1: De Geomorfologische
pasti kapan tepatnya Selat Malaka mulai Gestelheid van Zuid Sumatra in verband met
digunakan sebagai jalur penghubung de Opvatting der Ouden”, en” Tijdschrift van
maritim. Lihat o.W. Wolters, Kebangkiatn het Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig
dan Kejayaan Sriwijaya Abad III-VII, Genootschap 68 (1941), hlm. 196 – 216.
Jakarta: komunitas Bambu, 2017, hlm. Lihat juga V. Obdeyn, 1942a. 1. “De
20. geografische kennis omirent Sumatra in
25 Tentang hubungan antara hulu dan hilir de Middleleewen 1”, Tijdschrift van het
Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig
dalam masyarakat Pantai Timur Sumatera Genootschap 59 (1942), hlm. 46 – 75.
lihat Barabara Watson Andaya, “Cash 32Hall, A History of Early Southeast Asia,
Cropping and Upstream Downstream hlm. 49. Lihat juga Roland Braddell, “An
Tension: The Case of Jambi in the Introduction to the Study of Ancient Times
Seventeenth and Eighteenth Centuries”, in the Malay Peninsula and the Straits of
dalam Anthony Reid (editor), Southeast Malacca”, Journal of the Malayan Branch
Asia in the Early Modern Period: Trade, of the Royal Asiatic Society, Vol. 14, No. 3
Power, and Belief, Ithaca: Cornell (126) (December, 1936), hlm. 34.
University Press, 1993, hlm. 91-93. 33Leonard Andaya, The Search for the ‘Origins’
26 Lihat Tome Pires, Suma Oriental: of Melayu, Journal of Southeast Asian
Studies, 32 (3), October 2001, hlm. 315-330.
Perjalanan Dari Laut Merah ke Cina & 34Mai Lin Tjoa-Bonatz, J. David Neidel & Agus
Buku Francisco Rodriguesi, Yogyakarta: Widiatmoko, “Early Architectural Images
Ombak, 2014: hlm. 212-219. from Muara Jambi”, hlm. 35. Lihat juga
27 Sumber : Masterplan Sungai Batanghari, Andaya, op. cit., hlm. 319.
Bappeda Provinsi Jambi. 35Kenneth R. Hall, “Trade and statecraft in the
28 Dalam monografi Daerah Jambi, 1979 Western Archipelago at the Dawn of the
halaman 39 menyebutkan daerah tambah European Age”, Journal of the Malaysian
emas di Jambi berada di Daerah Aliran Branch of the Royal Asiatic Society, Vol. 54,
Sungai Batanghari dan anak sungainya No. 1 (239) (1981), pp. 21-47.
Sungai Manau, Sungai Batangasai, dan 36G. Coedes, The Indianized State of Southeast
Sungai Muarasisi. Bahkan sampai saat Asia (Edited by Walter R Vella and
ini masih banyak dijumpai tambang Translated by Susan Brown Cowing
(Canberra, ANU Press, 1975), hlm. 142 –
emas tradisional atau sering disebut 143.
Peti (penambangan emas tidak resmi) 37Hall, A History of Early Southeast Asia, hlm.
yang beroperasi di sepanjang Sungai 33.
131
