Page 96 - Sejarah Peradaban Maritim_eBook
P. 96

Pelalawan memiliki hubungan sejarah dengan         Berpindahnya pusat kerajaan membuat
               kerajaan  kampar yang dahulu berpusat di  perekonomian kerajaan tanjung Negeri menjadi

               Pekantua hilir. Setelah kerajaan kampar kehilangan  lebuh baik dari sebelumnya. Hal ini karena
               dominasinya dan mengalami kemunduran karena  ketika itu kerajaan Tanjung Negeri telah menjalin
               ditangkapnya raja Abdullah oleh Portugis, maka  hubungan dagang dengan kerajaan Siak dan
               pada tahun 1530 pemerintahan kerajaan kampar  kuantan. Masa pemerintahan dari Maharaja Lela
               diambilalih oleh Mangkubumi, Tun Perkasa, Tun  Utama tidak berlangsung lama. Ia digantikan oleh
               Hitam dan Tun Megat secara bergantian.         anaknya, yaitu Maharaja Wangsa Jaya (1686-1691).
                                                              Adik Wangsa Jaya diangkat sebagai raja muda. Pada
                   Pada tahun 1590 barulah kerajaan ini       tahun 1691 sang raja mangkat dan digantikan oleh
               mendapatkan pengganti setelah Tun Megat        adiknya yang bergelar Maharaja Muda Lela (1691-
               menghubungi Sultan Jalil Syah I di kerajaan Johor   1720). kekuasaan dari Maharaja Muda Lela tidak
               untuk diangkat seorang raja pengganti dari raja   berlangsung lama. Pada tahun 1720 ia digantikan
               Abdullah. Maka diangkatlah Raja Abdurachman    oleh puteranya Maharaja Dinda II (1720-1750). 166
               sebagai raja di  kampar dengan gelar Maharaja
               Dinda I.  Setelah menjadi raja di  kampar,         Pada masa pemerintahan Maharaja Dinda II
                        164
               Maharaja Dinda I berupaya untuk meningkatkan  tahun 1725 M terjadi musibah wabah penyakit yang
               perdagangan. Namun  usahanya tidak berjalan  menyerang ibukota dan memakan banyak korban.

               dengan  baik  karena  adanya  gangguan  keamanan  Dalam mengantisipasi datangnya wabah penyakit
               di laut sehingga menjadi kendala dalam menjalin  dan agar dapat menjalankan pemerintahan
               hubungan dengan kerajaan lain.   keadaan  dengan baik, Maharaja Dinda II memindahkan
                                                165
               Pekantua yang tidak begitu strategis menjadi  pusat pemerintahannya ke  Pelalawan. Pada
               salah satu faktor juga dari kurang berkembangnya  masa pemerintahan Maharaja Dinda II kerajaan
               perdagangan, maka di pindahkanlah ibukota  Tanjung Negeri berubah menjadi  kerajaan
               pemerintahan dari Pekantua ke Bandar Tolam  Pelalawan dan pada masa pemerintahannya pula
               di hilir Pekantua. Letak Bandar  Tolam yang  kerajaan Pelalawan menyatakan tidak lagi terikat
               terletak di lalu lintas di Sungai kampar dan dapat  lagi dengan kerajaan Johor.
               menampung seluruh hasil komoditas perdagangan
                                                                  Setelah meninggalnya Maharaja Dinda II,
               dari hulu sungai Tolam dan sekitarnya membuat   puteranya diangkat menjadi raja dengan gelar
               keadaan ekonomi dan pemerintahan serta
               perdagangan kerajaan menjadi lebih baik.       Maharaja Bungsu  (1750-1780). Sebagi sebuah
                                                              kerajaan mandiri tanpa adanya kerajaan yang
                   Pemerintahan silih berganti setelah akhir  dipertuan, Maharaja Bungsu mulai menyusun
               pemerintahan Maharaja Dinda I tahun 1630.  kekuatan dan menyebarkan pengaruhnya ke

               Raja yang terakhir disebut digantikan oleh  daerah Petalangan, bahkan hingga ke selat Malaka.
               putranya Maharaja Lela I (1630-1650). Selanjutnya  Sebagaimana yang diketahui bersama bahwa
               pemerintahan dilanjutkan oleh Majaraja Dinda  daerah  lalu lintas perdagangan di Selat Malaka
               Bangsawantahun    (1650-1675).   Pada  tahun   selalu ramai dan tidak jarang terjadi konflik.
               1675 pemerintahan kerajaan dipimpin oleh  Maka kerajaan melakukan peningkatan hubungan
               Maharaja Lela Utama (1675-1686). Pada masa  dengan kerajaan kuantan dan XIII koto kampar.
               pemerintahannya ibukota kerajaan dipindahkan  Selain itu, Maharaja Bungsu juga mengangkat
               ke sungai Nilo nama kerajaan diubah menjadi  Datuk Sangar sebagai orang besar kerajaan dengan
               Tanjung Negeri.                                gelar Raja Dilaut Perkasa yang memiliki tugas

                                                                                                              95
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101