Page 99 - Sejarah Peradaban Maritim_eBook
P. 99
loji di sana. Namun ternyata dalam perkembangan- alasan utama perdagangan di Inderagiri, begitu
nya perdagangan di Pantai Timur Sumatera tetap juga di kesultanan lain yang ada di Riau, pada masa
ada. Hanya saja berlangsung secara apa adanya. itu tidak mengalami perkembangan yang berarti.
Perdagangan tetap berjalan walaupun terjadi Mulai dari perang melawan Aceh, lalu dengan
penurunan produksi emas dan lada dari Inderagiri. Minangkabau dan kemudian menghadapi VoC. 171
Perebutan jabatan dan wilayah kekuasaan menjadi
Foto Pelantikan Sultan Siak yang dihadiri oleh Bangsa Barat tahun 1889
Sumber: koleksi kIT Arsip Nasional
Perdagangan di Riau kembali aktif pada masa Hubungan dagang antara kesultanan dan VoC
kerajaan Riau Lingga pada tahun 1722. Sejak saat itu, tidak selamanya mulus. Selain VoC menaikkan
Pelabuhan Riau mulai dikenal. Selain menjadi pusat bea ekspor impor, perusahaan ini juga turut
perdagangan dan pelabuhan transito antara timur campur dalam urusan pemerintahan. Perebutan
dan barat, wilayah pedalaman yang menghasilkan kekuasaan dalam keluarga kesultanan juga terjadi,
lada dan emas menjadikan Pelabuhan Riau ramai ditambah lagi pemberontakan rakyat. Dalam
dikunjungi para pedagang. Hal itu juga didukung upaya meredam hal tersebut, VoC semakin
dengan keberadaa Riau di jalur dagang Selat Malaka. semakin banyak melakukan campur tangan dalam
komoditi pada masa tersebut antara lain rempah, urusan pemerintah setempat sejak tahun 1784
kain cita, gambir, damar, rotan, kemenyan dan pinang. 172 (saat kerajaan Riau Lingga kalah perang). Memang
kemudian aktivitas perdagang di Riau mengalami
Namun lagi-lagi persoalan perebutan
kekuasaan menjadi penyebab melemahnya pertumbuhan, bahkan ketika Singapura didirikan.
Dengan berdirinya Singapura persaingan ekonomi
aktivitas perdagangan di Riau pada masa itu.
semakin menjadi-jadi. 173
98