Page 98 - Sejarah Peradaban Maritim_eBook
P. 98

Foto Perkebunan Nipah di tepi Sungai di Riau (1920)
                                              Sumber: koleksi Perpustakaan Nasional


               C. RIAU PADA MASA                              Sumatera khususnya daerah Riau sejak tahun
                                                              1615.  ketertarikan tersebut beralasan karena
                   INTERAKSI DENGAN                           VoC  melihat  dengan  menguasai  Pantai  Timur

                                                              Sumatera maka dapat menguasai salah satu jalur
                   BANGSA BARAT                               perdagangan internasional, yaitu Selat Malaka.

               Pantai Timur Sumatera mencakup alur pelayaran   Loji pertama VoC akhirnya didirikan di Inderagiri
               di  kepulauan Riau dan Lingga, Pulang Bangka   pada masa pemerintahan Sultan Jamaluddin
               dan Belitung. Aktivitas perdagangan yang terjadi   keramatsyah. Dia adalah sultan ke-4 dari
               di kawasan tersebut berkaitan dengan sistem    kesultanan Indragiri. Dalam perkembangannya,
               pelayaran yang meliputi baik jalur sungai dan   VoC lebih berkonsentrasi membangun pusat

               laut. Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa   kegiatan perdagangan mereka di Batavia (1619)
               selain letaknya strategis, cuaca dan karakteristik   sehingga mengabaikan lojinya di Inderagiri.
               perairannya  mendukung  perkembangan  kawaan   VoC mengalami kerugian karena ternyata
               di Pantai Timur Sumatera sebagai pusat kegiatan   kalah bersaing dengan para pedagang Tionghoa,
               perniagaan.                                    Portugis dan juga Inggris yang sudah lebih dulu
                                                              aktif  di Selat Malaka.  Perdagangan di  Inderagiri
                   VoC (Vereenigde Oost-Indische Compganie    tidak banyak membuahkan hasil. keputusan untuk
               atau Maskapai Dagang Hindia Timur), sebagai    menutup loji di Inderagiri diambil pada 1622.
               perwakilan kepentingan Belanda di Asia,
               mulai  tertarik  dengan  wilayah  Pantai  Timur    Perusahaan dagang Belanda ini mengubah
                                                              haluan ke Pantai Barat Sumatera dan mendirikan
                                                                                                              97
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103