Page 17 - Lafran Pane
P. 17

besar-besaran oleh Jepang di Jakarta. Konferensi    tersebut     bertujuan   untuk

        meresmikan    berdirinya    Persiapan Persatuan Oemat Islam.

               Persatuan Oemat Islam didirikan dengan maksud untuk  menggantikan
        Majelis  Islam A’laa  Indonesia.  Persatuan  Oemat Islam merupakan  organisasi
        federasi  longgar  dari organisasi-organisasi  Islam tempat kelompok  modernis

        dan ortodoks  bergabung.  Berhubungannya  kelompok  Islam dengan  penjajah
        berdampak  pada  pola pikir mereka yang mulai terpengaruh dengan sistem

        pemikiran luar. Tidak hanya para kaum priyayi, tetapi  juga pemuda
        Muslim lainnya. Hal ini kemudian disadari oleh Lafran Pane. Dunia pendidikan

        khususnya mahasiswa Muslim dicekoki dengan pendidikan barat yang mengarah
        pada sekularisme dengan mendangkalkan agama pada setiap bidang kehidupan.

               Lafran Pane berusaha untuk mencari cara agar mahasiswa Muslim tidak
        mudah menerima sistem pendidikan yang demikian. Lafran ingin menyadarkan

        mereka bahwa mereka berada dizona yang berbahaya bagi kelangsungan hidup,
        jika mereka berpegang teguh pada sistem pendidikan ala barat. Dalam hal ini

        masyarakat Indonesia terbagi menjadi dua yaitu menerima pendidikan tersebut
        tanpa adanya kritis sedikitpun, dan ada yang menolak secara tegas. Bagi Lafran

                                                             sistem pendidikan barat yang ada pada
                                                             saat itu   memiliki   kebaikan   dan tidak

                                                             sedikit keburukan.Baginyasangat perlu
                                                             untuk  memadukan  sistem pendidikan

                                                             barat dengan pendidikan Islam. Dengan
                                                             demikian      pelajar     Muslim       dapat

                                                             menyaring nilai-nilai positif yang dapat
                                                             dimanfaatkan dengan baik dari sistem

                                                             pendidikan barat.
                                                                  Keadaan    pelajar    pada  saat    itu

                                                             berada    pada     krisis     keseimbangan,
                                                             antara iman dan ilmu     pengetahuan

                                                             tidak   ada       keserasian.   Mereka  me-
                Lafran Pane pada kongres HMI yang ke 18
          Sumber gambar: Historiehmi ( foto oleh Dwiki Setiyawan)  mahami ilmu pengetahuan umum tanpa

        diimbangi dengan pengetahuan agama. Pelajar     merupakan    generasi    yang
        akan meneruskan perjuangan para pemimpin pada saat itu.     Lafran Pane     ber-

        fikir, jika para pelajar    yang    akan    menggantikan   pemimpin bangsa tidak
        memiliki pemahaman agama yang    maksimal,    maka    akan menciptakan

        pemimpin dan penerus bangsa yang tidak berakhlak. Berdasarkan latar belakang
        tersebut, timbullah dibenak Lafran untuk mendirikan sebuah organisasi sebagai

        perhimpunan mahasiswa Muslim.


                                                                                            Lafran Pane             15
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22