Page 19 - al abidin ED 97 mini_Neat
P. 19

atas itu menjadi dasar masyru’iyah atau tidak?   Selain itu yang membuat mahzhab ini
       Dan kalau menjadi dasar masyru’iyah, mereka   tidak mewajibkan, karena ada hadits lain yang
       berbeda apakah hukumnya memang sunnah      membolehkan atau tidak mengharamkan
       atau kewajiban?                            potong kuku dan rambut, yaitu haditsdari
          Al-Imam An-Nawawi rahimahullah          Aisyah yang menguatkan bahwa larangan Nabi
       menyebutkan dalam Al-Majmu’ bahwa          SAW bukan bersifat keharaman.
       setidaknya adalah lima pendapat yang berbeda,  َ  ُ َ ُ ُ    ُ َ  ْ َ َ  َ َ ُ ْ  َ  ُ ْ  ُ
                                                     ّ
                                                         َّ
       yaitu makruh (karahah tanzih), haram (karahah   اه ِ لقي مث  ِللها لوسر يده دِئلاق لِتفأ تنك
                                                                 ِ
                                                                       ِ
                                                               َ
                                                   َّ
       tahrim), makruh cukur rambut tapi tidak     ُ َ  َ  ٌ ْ  َ  ْ َ ُ ْ ُ  َ  َ َ  ُ َ ْ َ ُ  َ
                                                                                     َّ
                                                                             ِ
                                                                    ِ
       makruh potong kuku, bukan makruh tapi       هلحأ ءش ِهيلع مريح لاو اهب ثعبي مث ِهِديب ِ
                                                                                       َ
                                                                       َ ْ َ َ َ ْ َ
                                                                                    َ ُ ُ
       khilaful aula, dan tidak makruh kecuali bila                   يدهلا رحني تح ل للها
                                                                                  َّ
       telah masuk sepuluh hari dan berniat untuk
       menyembelih.                                  Dari Aisyah radhiyallahuanha, beliau
       ‹  Mazhab Al-Hanafiyah                     berkata,”Aku pernah menganyam tali kalung
          Dalam hal ini mazhab Al-Hanafiyah       hewan udhiyah Rasulullah SAW, kemudian
       tegas mengatakan bahwa tidak ada dasar     beliau mengikatkannya dengan tangannya dan
                                                  mengirimkannya dan beliau tidak berihram
       kesunnahannya untuk melarang orang yang    (mengharamkan sesuatu) atas apa-apa
       menyembelih hewan udhiyah itu memotong     yang dihalalkan Allah SWT, hingga beliau
       rambut dan kuku. Alasannya karena orang    menyembelihnya. (HR. Bukhari Muslim).
       yang ingin menyembelih hewan qurban tidak
       diharamkan untuk berpakaian biasa dan berjima’.   ‹  Mazhab Al-Hanabilah
       Adapun hadits di atas, menurut mazhab ini     Sedangkan mazhab Al-Hanabilah
       merupakan ketentuan bagi mereka yang berihram   mengatakan hukumnya wajib, maksudnya wajib
       saja, baik ihram karena haji atau umrah.   menjaga diri untuk tidak mencukur rambut dan
          Sedangkan mereka yang tidak dalam       memotong kuku.
       keadaan berihram, tidak ada ketentuan untuk
       meninggalkan cukup rambut dan potong kuku.
                                                     ‹  Hikmah
       ‹  Mazhab Al-Malikiyah dan Asy-
          Syafi’iyah                                    Sebagian ulama mengatakan bahwa
          Mazhab Al-Malikiyah dan Asy-Syafi’iyah     hikmah dari tidak mencukur rambut dan
                                                     memotong kuku adalah agar seluruh
       menyebutkan bahwa hukumnya sunnah,            bagian tubuh itu tetap mendapatkan
       maksudnya disunnahkan untuk tidak mencukur    kekebalan dari api neraka. Sebagian yang
       rambut dan tidak memotong kuku sampai         lain mengatakan bahwa larangan ini
       selesai penyembelihan. Asy-Syairazi (w. 476   dimaksudnya biar ada kemiripan dengan
       H) dari kalangan mazhab Asy-syafi’iyah dalam   jamaah haji.
       matan Al-Muhazzab menyebutkan :
                                                        Sedangkan mazhab Al-Hanafiyah
       مريح لاف مرحمب سيل هنلأ كلذ هيلع بيج لاو      berargumentasi bahwa orang yang
                                                     mau menyembelih hewan udhiyah
                  رفظلا ميلقت لاو رعشلا قلح هيلع     tidak dilarang dari melakukan jima’
                                                     atau memakai pakaian, maka tidak ada
          Dan hal itu bukan kewajiban, karena dia    larangan atasnya untuk bercukur maupun
       tidak dalam keadaan ihram. Maka tidak menjadi   memotong kuku.
       haram untuk memotong rambut dan kuku.            Menurut hemat Penulis, wallahu
       Kedua mazhab ini menyimpulkan bahwa hadits    a’lam, hadits di atas berlaku hanya
       Ummu Salamah di atas bukan sebagai larangan   untuk para jamaah haji yang memang di
       yang bersifat haram (karahatu at-tahrim),     antara larangannya adalah bercukur dan
       melainkan sebagai larangan yang bersifat      memotong kuku.
       makruh (karahatu at-tanzih).                                      Ahmad Sarwat, Lc., MA


                                                                    | Edisi 97 Juli 2020 | Dzulqo’idah 1441 H  17
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24