Page 17 - al abidin ED 97 mini_Neat
P. 17

sambungan dari hal 11...

          bahasa `Ajam, sedang Al Qur’an adalah dalam   membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan
          bahasa Arab yang terang”. (An Nahl:103)    aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku
            Rasul tidak mengarang sendiri syariat    tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan
          sebagaimana yang mereka tuduhkan.          pembawa berita gembira bagi orang-orang
          Firman-Nya, “Mereka menjawab: “Kamu        yang beriman”.(Al A’raaf:188)
          tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan   Kita tidak boleh menjadikan rasul sebagai
          Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan   Tuhan atau anak Tuhan. Karenanya, tidak ada
          sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah    seorang rasul pun melainkan ia berkata kepada
          pendusta belaka”.(Yaasiin:15)           kaumnya, “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-
            Rasul senantiasa menyampaikan         kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya”. (Al
          risalahnya dan tidak ada yang           A’raaf:59/65/73/85)
          menyembunyikan untuk diri sendiri. Firman-  Dari pemaparan di atas kita dapat
          Nya, “Aku menyampaikan amanat-amanat    menyimpulkan bahwa rasul adalah seorang
          Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi   manusia bukan malaikat dan jin, berjenis
          nasehat yang terpercaya bagimu”.(Al A’raaf:68)  kelamin laki-laki dan bukan perempuan,
       9   Rasul adalah manusia biasa yang tidak   menerima wahyu dari Allah, bukan dari setan,
          memiliki sedikitpun ciri-ciri ketuhanan.   manusia atau dari diri sendiri, ia menyampaikan
          Firman-Nya, “Rasul Katakanlah: “Aku tidak   wahyu itu kepada umatnya dan tidak ada
          berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku   yang disembunyikannya, ia tidak memiliki
          dan tidak (pula) menolak kemudharatan   karakteristik ketuhanan sehingga tidak layak
          kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya   dijadikan sebagai tuhan atau anak tuhan.
          aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku   Wallahu a’lam bishawab..



       dan belum bisa menalikannya, orang tua cukup   Urusan makan bisa dikatakan masalah yang
       mengajari sekali atau dua kali. Jangan tiap kali   sepele, tapi nyatanya banyak kemampuan yang
       Ketika menggunakan sepatu selamanya dibantu.   dikembangkan di situ. Dari proses makan yang
          Dalam tataran yang lebih rumit, semakin   sederhana itu juga, anak mulai dikenalkan
       tinggi karir individu, maka semakin banyak   dengan ketangguhan.
       masalah yang dihadapi.  Kecerdasan menghadapi   Kemampuan AQ ini ternyata sangat penting
       masalah akan mengubah masalah menjadi      bagi anak. Sederhananya begini, saat anak
       berkah.                                    terbiasa ditolong orang di sekitarnya dan tak
          Adversity quotient ini bisa kita mulai   berusaha sendiri untuk menghadapi masalahnya
       mengajarkannya sejak kecil. Misalnya saja dalam   atau bangkit lagi dari masalahnya, maka anak
       proses makan, yang belajar tak hanya anak, tapi   pun akan berpikiran, “Ah, santai, ada Bunda atau
       juga orangtua. Dalam proses berkenalan dengan   Ayah yang bisa beresin,” atau anak akan menjadi
       makan, anak belajar untuk mengunyah makanan   terbiasa dengan ‘kemudahan-kemudahan. Ia
       yang makin lama teksturnya bertambah keras.  tak akan mengenal yang namanya tantangan.
          Saat ia berusaha mengunyah, ternyata    Padahal, bila kemampuan AQ dimiliki anak,
       anak berusaha untuk menggerakkan hampir    perkembangan yang anak dapatkan lebih jauh
       semua bagian mulutnya, dari lidah, rahang   dari sekarang, baik dari segi sosial maupun emosi.
       sampai bibir. Saat itu juga, ibu belajar untuk   Lalu bagaimana mengajarkan kemampuan
       memberikan kesempatan pada anak untuk      AQ pada anak? Di samping seperti contoh
       berusaha. Sayangnya, masih banyak ibu yang tak   mengenal makan tadi, buat anak merasa
       membiarkan anaknya kesusahan mengunyah     tertantang dan biarkan ia menyelesaikannya
       daging. Saat terlihat anak kesulitan, sontak ibu   sendiri. Menurut ahli parenting, kendala terbesar
       mengambil sikap, “Udah, deh, makan yang halus-  dalam mengajarkan kemampuan AQ ini pada
       halus, saja!” dan makanan di piring anak pun   anak justru pada orangtuanya sendiri, terutama
       berganti menjadi makanan lunak.            orangtua yang tidak tegaan.

                                                                    | Edisi 97 Juli 2020 | Dzulqo’idah 1441 H  15
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22